Gen Z-Milenial Tetap Optimis Capai Tujuan Keuangan, Ini Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia- HSBC Affluent Investor Snapshot 2025 mengungkap keyakinan masyarakat untuk mencapai tujuan keuangan sangat tinggi di tengah ketidakpastian yang terjadi. Dari semua kelompok umur, namun Gen Z dan Milenial menunjukkan tingkat kepercayaan tertinggi, melampaui rata-rata global secara signifikan.
Riset ini menunjukan fokus utama generasi muda, yakni Gen Z dan Milenial adalah mendukung keluarga secara finansial, mendapatkan kekayaan untuk keamanan finansial, dan mempersiapkan pensiun. Hal ini menunjukkan pergeseran prioritas ke arah tanggung jawab keluarga dan stabilitas jangka panjang di usia yang lebih dini.
Sementara di Indonesia, Direktur Wealth and Personal Banking, HSBC Indonesia, Lanny Hendra mengatakan banyak kekhawatiran yang melanda generasi muda akibat ketidakpastian ekonomi. Meski demikian, banyak generasi muda yang masih cukup optimis untuk mencapai tujuan keuangan mereka di tengah kondisi ini.
Bagi individu yang masuk dalam kategori affluent, yakni memiliki aset yang dapat diinvestasikan antara US$ 100.000 hingga US$ 2.000.000, HSBC tetap berupaya membangun engagement yang solid di tengah ketidakpastian ini.
"Nasabah banyak yang bertanya dan reaksi mereka juga beragam. Namun kami memilih untuk tetap dekat dan menguatkan engagement. Karena itu paling penting, karena setiap nasabah punya kebutuhan yang unik," jelas Lanny dalam Media Briefing: HSBC Affluent Investor Snapshot 2025, di Jakarta, Senin (15/9/2025).
Dia mengatakan, setiap nasabah memiliki kebutuhan dan preferensi unik, yang membutuhkan pendekatan yang berbeda. Namun dia memastikan bawah HSBC berusaha membuat nasabah nyaman dan optimis pada keputusan investasi yang diambil, karena disesuaikan dengan profil risiko mereka.
"Kondisi seperti saat ini selalu ada, namun kami memastikan nasabah tetap tenang agar keputusan yang diambil adalah yang terbaik di kondisi terkini," kata Lanny.
"Volatilitas bisa terjadi dimana-mana, namun kami (HSBC) memberikan kenyamanan kepada nasabah agar tetap tenang dan mengambil keputusna yang terbaik," tambahnya.
Head of Networks Sales and Distribution, HSBC Indonesia Sumirat Gandapraja mengatakan meski ada kekhawatiran terhadap kondisi perekonomian saat ini, tidak ada bank rush yang terjadi, sehingga masih kondusif. Pihaknya pun memberikan masukan-masukan yang menenangkan, sehingga dapat fokus untuk tujuan jangka panjang.
"Jadi jangan hanya melihat short term, melainkan long term," kata Sumirat.
Dia juga mengatakan setiap generasi memiliki preferensi investasi yang berbeda. Namun Sumirat juga mengingatkan agar pemilihan instrumen investasi tetap disesuaikan dengan profil risikonya, sehingga keputusan yang diambil bukan hanya ikut-ikutan.
"Di Indonesia banyak yang pindah ke emas karena ada budaya sendiri, sehingga emas naik paling banyak dibandingkan aset lain. Apakah dengan harga segini masih oke untuk masuk, kami advice ke nasabah. Lalu apakah masuk ke obligasi atau equity," kata Sumirat.
(rah/rah)