Bos LPS dan CT Ungkap Pentingnya Pemahaman Keuangan

Teti Purwanti & Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
20 August 2025 13:07
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan sambutan dalam acara LPS FInancial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan sambutan dalam acara LPS FInancial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - LPS Financial Festival 2025, ajang yang digelar Trans Media Group dengan dukungan penuh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini hadir untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Setelah sukses dihelat di Surabaya dengan jumlah peserta sekitar 8.000 orang, LPS Financia Festival hadir menyapa Medan.

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia. Salah satu upaya tersebut dilakukan dengan memperkenalkan keberadaan LPS yang sangat penting dalam menjaga stabilitas keuangan, pun dalam menjaga dana Masyarakat yang menyimpan uangnya di perbankan.

"LPS salah satu regulator di bidang keuangan setara Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. LPS dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2004, dengan tujuan menjamin melindungi dana Masyarakat," tuturnya di LPS Financial Festival 2025 di Medan, Rabu (20/8/2025).

Dia menjelaskan, bahwa keberadaan LPS adalah bentuk dari upaya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan pascakrisis 1997-1998. Sebagaimana diketahui, kala krisis 1997-1998 di mana terjadi bank run, banyak nasabah yang kehilangan dana simpanannya akibat tidak ada lembaga penjamin pada saat itu.

Bank run adalah suatu peristiwa ketika banyak nasabah ecara bersamaan menarik dana secara besar-besaran pada suatu bank karena nasabah tidak percaya bahwa bank mampu membayar dananya dalam jumlah penuh dan tepat Waktu.

"Didirikan LPS dengan konsep penjaminan simpanan terbatas. Jadi kita jamin Rp2 miliar per nasabah itu cukup banyak ya. LPS diharapkan bisa menciptakan rasa aman bagi nasabah perbankan. Ini ada riset secara teoritis LPS akan mampu mencegah bank run," tukas Purbaya.

Adapun intrumen yang digunakan oleh LPS untuk menetapkan penjaminan dana nasabah perbankan adalah lewat tingkat bunga penjaminan (TBP), yang ditetapkan secara berkala melihat dan menganalisa bunga deposito perbankan. TBP ini digunakan LPS sebagai patokan dalam penetapan dana simpanan yang akan dijamin. Dengan menerima bunga simpanan tidak melebihi TBP, maka dana nasabah masuk dalam program penjaminan LPS dengan maksimal dana yang dijamin sebesar Rp2 miliar per bank.

Turut hadir dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Medan adalah pengusaha senior dan Pendiri CT Corp, Chairul Tanjung yang menekankan pentingnya event seperti ini untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat yang belum maksimal.

Dirinya juga menegaskan beberapa hal mengenai pentingnya literasi keuangan, terutama bagi generasi muda. Salah satu hal yang ditekankannya terkait ungkapan "to good to be true" dan bagaimana pentingnya investasi untuk masa depan.

"Ini aktivitas penting, apalagi mayoritas yang hadir, mahasiswa dan siswa. Kalau nantinya mereka tahu keuangan secara baik, pertama mereka akan tahu tidak ada yang 'to good to be true'. Tidak ada tuh yang suku bunga penjaminan 4%, terus ada yang nawarin 20% (bunga). Artinya itu terlalu baik, dalam pengalaman saya, tidak ada sesuatu yang terlalu Istimewa dalam kehidupan ini. Kalau ada yang terlalu Istimewa seperti bunga 20% pasti itu penipuan. Itu gunanya literasi keuangan, menghindari penipuan-penipuan," paparnya.

Selain itu, lanjutnya, dengan literasi keuangan dan pemahaman sistem keuangan akan sangat berguna bagi masa depan seseorang. Terlebih dengan kemajuan teknologi informasi, dan adanya event seperti LPS Financial Festival 2025, tentunya akan memberikan akses bagi Masyarakat untuk lebih memahami soal keuangan.

"Karena kata orang itu, uang itu tidak segalanya, tetapi tanpa uang Anda tidak bisa segalanya. Memahami keuangan itu penting, kalau tidak punya uang tidak punya segalanya," ucap pria yang pernah mengisi pos Menteri Koordinator Perekonomian era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. 


(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dorong Semangat Anak Muda, CT Kenalkan Filosofi Donat untuk Kesuksesan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular