Punya Saham Properti? Isu Ekonomi Ini Bisa Bikin Kamu Cuan & Boncos

Jakarta, CNBC Indonesia - Punya saham properti? Jika jawabannya ya, maka Anda harus tahu bahwa ada tiga hal terkait makro ekonomi yang bisa mempengaruhi saham-saham ini.

Seperti diketahui, saham properti dipengaruhi oleh beberapa sentimen utama: suku bunga Bank Indonesia (BI), kebijakan pajak, hingga kebijakan moneter lain dari pemerintah.

Pastinya, dengan memahami Anda bisa membuat keputusan terkait investasi Anda ke depannya. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai ketiga sentimen tersebut.

Suku bunga acuan BI

Bukan rahasia lagi, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan fasilitas yang sering digunakan untuk membeli aset yang satu ini.

Sebagian besar penjualan properti dilakukan melalui KPR, alhasil sektor ini menjadi cukup sensitif dengan tingkat suku bunga BI.

Ketika suku bunga acuan BI naik, bunga KPR juga akan naik. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap sektor properti karena minat masyarakat untuk membeli rumah bisa menurun akibat tingginya bunga kredit yang harus mereka bayar.

Sebaliknya, penurunan suku bunga BI akan menurunkan suku bunga KPR, sehingga masyarakat akan lebih tertarik untuk membeli rumah. Pada akhirnya, hal ini akan menguntungkan sektor properti.

Kebijakan terkait pajak

Kebijakan pajak dari pemerintah tentu sangat berpengaruh pada saham properti. Sebut saja seperti apa yang terjadi, pada awal pandemi tahun 2020.

Saat itu, pemerintah menerapkan diskon pajak properti yang diperpanjang hingga September 2022. Besaran diskon ini disesuaikan dengan harga rumah. Untuk rumah di bawah Rp2 miliar, pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10% dibebaskan. Sedangkan untuk rumah dengan harga Rp2-5 miliar, diskonnya sebesar 50%.

Kebijakan seperti ini tentu menguntungkan sektor properti karena permintaan terhadap properti akan meningkat.

Tertarik untuk belajar lebih dalam seputar mencari peluang di tengah kondisi ekonomi yang tak penuh ketidakpastian? Bergabunglah bersama kami di Kelas Cuan Stock Market Mastery: Cari Tahu Hubungan Makro Ekonomi dengan Pasar Saham.

Acara akan diselenggarakan secara online, di 31 Agustus 2024. Daftarkan diri Anda semua di sini.