Mana yang Lebih Cuan, Beli SBN Langsung atau Reksa Dana?

Financial Expert, CNBC Indonesia
26 June 2024 16:45
Ilustrasi investasi
Foto: Getty Images/GCShutter

Jakarta, CNBC Indonesia - Membeli surat utang negara secara langsung atau melalui reksa dana, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Banyak pakar berpendapat bahwa imbal hasil yang diperoleh tidak akan jauh berbeda antara kedua metode tersebut.

Namun, perlu diperhatikan bahwa surat utang negara merupakan instrumen pendapatan tetap. Di sisi lain, reksa dana memperoleh keuntungan dari pertumbuhan capital gain nilai aktiva bersih per unit penyertaannya.

Jadi, mana yang lebih baik? Membeli surat utang langsung atau reksa dana? Mari kita simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Perbedaan Cara Investasi

Investasi di surat utang negara bersifat lumpsum atau sekali bayar, sedangkan reksa dana bisa dilakukan secara lumpsum atau berkala (dollar cost averaging).

Meskipun investasi di surat utang negara bisa dimulai dengan Rp 1 juta, instrumen ini lebih cocok untuk mereka yang memiliki modal besar. Semakin besar modal yang digunakan, semakin besar pula imbal hasil yang bisa diterima secara rutin.

Sementara itu, reksa dana obligasi atau pendapatan tetap lebih cocok untuk mereka yang memiliki modal terbatas atau menginginkan fleksibilitas dalam berinvestasi. Dengan modal Rp 10 ribu saja, Anda sudah bisa mulai berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap.

Diversifikasi Otomatis dengan Reksa Dana

Jika Anda membeli reksa dana pendapatan tetap, Anda sebenarnya berinvestasi di berbagai macam surat utang sekaligus. Hal ini berbeda dengan membeli satu surat utang negara secara langsung.

Imbal hasil dan risiko reksa dana akan menyesuaikan dengan harga surat utang tersebut di pasar sekunder. Ketika harganya turun, nilai NAB reksa dana juga akan turun, begitu pula sebaliknya.

Meskipun nilai surat utang negara juga fluktuatif, jika Anda menjualnya di pasar sekunder, Anda tidak akan mengalami risiko capital loss.

Dengan memahami perbedaan ini, Anda bisa lebih bijak dalam memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan Anda.

Surat utang negara ada jatuh temponya

Nah ini yang cukup penting diketahui. Surat utang negara punya masa jatuh tempo, dan ketika sudah memasuki masa itu, investasi kita berakhir.

Lain halnya dengan reksa dana yang tidak ada periode jatuh temponya.

Apabila surat utang yang masuk dalam portofolio reksa dana itu jatuh tempo, manajer investasi akan menggantinya dengan surat utang baru.


(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos BPRS Bongkar Sebab Kredit UMKM Anjlok - Berebut Dana Murah

Next Article Mau Investasi Anti-Gagal Bayar & Cuan 6,40% Per Tahun? Beli ORI025 Aja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular