Ogah Kuras Tabungan Demi Berobat Kayak Tukul? Ini Solusinya

Financial Expert, CNBC Indonesia
Jumat, 21/06/2024 06:25 WIB
Foto: Instagram @tukul.arwanaofficial

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar mengenai Tukul yang berobat dengan tabungan pribadi sempat menjadi pembahasan di media massa. Hal itu disebabkan karena dirinya tidak memiliki asuransi kesehatan.

"Nggak ada (asuransi), itu aku shock, ayah kan kayak nggak mau buat asuransi," kata Vita seperti yang dikutip dari siaran FYP di Trans7, Senin (17/6/2024), seperti dikutip detik.

"Dari dulu pede, 'Aku selalu sehat.' Pas masuk rumah sakit kita juga langsung panik. Aku langsung telepon bank ada deposito langsung minta dicairin," lanjutnya.


Pada intinya, pilihan untuk berasuransi akan dikembalikan lagi ke orang yang bersangkutan. Jika seseorang merasa bahwa dirinya tak keberatan jika harus kehilangan uang pribadi untuk berobat, maka tidak ada yang salah jika dirinya tidak berasuransi.

Namun apa kabarnya jika seseorang ingin tetap membeli asuransi swasta sambil menjaga cash flow rumah tangga? Berikut adalah sejumlah langkah yang bisa dilakukan.

Pilih produk dari asuransi dari perusahaan yang sehat

Cara paling mudah mengetahui kesehatan keuangan perusahaan asuransi adalah dengan melihat besaran nilai risk based capital (RBC), perusahaan tersebut.

Sederhananya nilai RBC adalah perbandingan antara besarnya modal dengan risiko yang ditanggung, yang sekaligus menjadi metode untuk menilai tingkat kesehatan finansial perusahaan asuransi.

Menurut ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berdasarkan POJK No. 71/POJK.05/2016, adalah 120%.

Semakin besar nilai RBC, semakin besar tingkat solvabilitas yang dimiliki perusahaan asuransi. Hal ini menunjukkan pula bahwa semakin sehat perusahaan asuransi yang bersangkutan.

Jangan hanya lihat limit, lihat juga ini!

Limit tahunan memang menjadi faktor penentu seberapa besar pertanggungan yang bisa diberikan perusahaan asuransi ke nasabah. Namun jangan lupa, ketahui juga besaran plafon untuk setiap biaya pengobatan.

Usahakan agar biaya pembedahan (operasi) bersifat as charge (sesuai tagihan), begitu pula dengan biaya aneka perawatan. Biaya aneka perawatan adalah biaya-biaya yang dibayar untuk segala tes diagnostik, obat-obatan dan untuk biaya-biaya yang terjadi selama perawatan Rumah Sakit, hingga peralatan dan perawatan medis yang dibutuhkan.

Kedua biaya ini tentunya bisa saja membengkak tanpa disadari, dan jika jumlahnya di atas plafon, maka Anda harus membayar sisanya dengan uang pribadi.

Beli yang rawat inap saja

Anda sejatinya bisa membeli asuransi kesehatan dengan limit besar, yang disertai dengan rawat jalan. Akan tetapi, premi yang Anda bayarkan bisa saja mahal.

Alangkah lebih baik jika Anda manfaatkan BPJS Kesehatan saja untuk menanggung biaya rawat jalan Anda. Atau Anda juga bisa menggunakan dana darurat.

Meski biaya rawat jalan juga cukup mahal, ketahuilah bahwa biaya rawat inap tentu bisa berkali-kali lipat dari rawat jalan. Oleh karena itu prioritaskanlah ke rawat inap dulu.

Pertimbangkan beli yang tidak disertai investasi

Jika dana Anda terbatas, maka pertimbangkan untuk membeli asuransi kesehatan murni tanpa investasi. Premi asuransi yang dilengkapi dengan investasi tentu akan lebih mahal ketimbang yang murni.

Premi asuransi dengan investasi memang seringkali disebut stabil, dan tidak naik dalam periode panjang. Akan tetapi, besarannya tentu mahal untuk jangka pendek.

Mengingat asuransi adalah "proteksi" dan tidak pernah menjadi tabungan atau investasi. Belilah yang sesuai dengan bujet Anda.

Usahakan perhitungan maksimal premi setiap bulan yang Anda bayarkan, tidak lebih dari 15% penghasilan bulanan Anda.


(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Daya Beli Lesu & Ada Perang Dagang, Bisnis Asuransi Apa Kabar?