Belajar dari Tukul, Siapkan Ini Kalau Mau Terjun ke Bisnis Properti

Financial Expert, CNBC Indonesia
20 June 2024 06:30
Tampilan kontrakan Tukul Arwana lainnya yang didatangi bersama Atta Halilintar pada 2020.
Foto: Tangkapan layar/YouTube AH

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak hanya sukses di dunia hiburan, Tukul Arwana juga terbilang sukses dalam bisnis properti, lebih tepatnya kontrakan. Kabarnya, penghasilan dari kontrakan itulah yang digunakan untuk membiayai pengobatannya saat sakit.

Host 'Bukan Empat Mata' itu sempat mengaku dalam salah satu konten di YouTube pribadi Atta Halilintar, jika beberapa tanahnya tersebar di daerah Ciledug, Bintaro, Saraswati, Cipete, dan Sawangan Golf, Kahuripan, Jawa Timur. Bahkan, di area belakang rumah Tukul Arwana juga dibangun 22 kamar kontrakan.

"Almarhum dulu, aku nggak pernah punya konsep seperti ini. Aku hanya jadi seorang penghibur aja (komedian)," kata Tukul Arwana kepada Atta pada 2020, seperti dikutip detik.

Ketika seseorang tertarik untuk terjun ke bisnis kontrakan, modal awal dan proyeksi bisnis tentu harus diperhatikan agar bisnis tersebut bisa bertahan di jangka panjang.

Bagi Anda yang tertarik mencoba dan sedang mencari rumah untuk disewakan, maka ketahuilah bahwa aset properti yang satu itu akan menjadi aset investasi. Berikut adalah hal-hal yang mesti Anda persiapkan jauh-jauh hari.

Tujuan investasi properti

Ada dua keuntungan dari properti yang bisa Anda dapatkan. Pertama adalah kenaikan dari harga properti yang dibeli (capital gain) dan pendapatan tetap dari sewa properti.

Ketika harapan Anda adalah capital gain, maka Anda wajib ingat bahwasannya jangka waktu investasi Anda adalah jangka panjang. Sementara untuk sewa, hal itu lebih berkaitan dengan arus kas Anda.

Jika Anda sendiri tidak paham akan tujuan dari investasi ini, maka akan sangat sulit untuk mengukur risiko dari investasi properti yang Anda lakukan.

Uang dingin

Investasi properti tentu membutuhkan modal yang tidak sedikit, belum lagi ada risiko yang harus Anda hadapi terkait kepemilikan sebuah properti baik hunian, ruko, maupun tanah. Menggunakan seluruh uang tabungan Anda bukanlah hal yang tepat dilakukan lantaran Anda sendiri membutuhkan uang untuk membiayai hidup dan berjaga-jaga.

Ketika Anda berinvestasi, gunakanlah uang dingin untuk membeli properti baik secara tunai maupun kredit. Uang dingin adalah uang yang memang dipersiapkan untuk investasi, bukan uang yang sudah dialokasikan untuk kebutuhan jangka pendek atau yang dipinjam.

Besaran utang yang wajar

Ketika Anda memutuskan untuk membeli properti dengan bantuan pembiayaan, maka sangat penting bagi Anda untuk memahami batas utang idea Anda.

Anda mungkin sering mendengar nasihat keuangan yang mengatakan bahwa maksimal cicilan yang aman adalah 30% dari pemasukan. Nilai 30% adalah besaran rasio utang berbanding pemasukan.

Ketika cicilan Anda melebihi 30% dari pemasukan, maka Anda akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, menabung, hingga berinvestasi.

Patut diketahui bahwa nilai 30% itu sendiri adalah nilai dari "seluruh cicilan utang Anda per bulan."

Tak hanya besaran cicilan, total utang Anda juga harus diketahui batas wajarnya.

Untuk mengetahui apakah utang kita terlampau besar atau tidak, Anda bisa menggunakan rasio utang berbanding aset. Nilai rasio ini akan mengukur besaran utang yang belum terbayar, dibandingkan dengan total aset yang kita miliki.

Rumus untuk mencari nilai rasio ini adalah:

Total Utang x 100%

Total Aset

Adapun nilai maksimal dari rasio ini adalah 50%.

Jika nilai rasio Anda di atas 50%, maka Anda harus waspada karena total nilai utang Anda sudah melebihi dari setengah total aset.


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Keluarga Gogon Jual Rumah Rp3,5 M, Investasi Properti Gak Mudah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular