Keluarga Gogon Terjerat Rentenir! Yuk Belajar Kenali Batas Wajar Utang
Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar mengenai masalah keuangan yang dihadapi keluarga mendiang Sumargono (Gogon), masih menjadi perbincangan di media. Seperti diketahui bahwa keluarga Gogon tengah berjuang melunasi utang yang mencapai miliaran Rupiah.
"Bunganya juga ngeri, melebihi bank lho. Pinjaman Rp 1 M, kalau itung-itungan udah 2 (Rp 2 miliar) lebih. Akhirnya kita ngomongin secara kekeluargaan (dengan rentenir), 'masa namanya kayak gitu, kalau mau ke ranah hukum ya hukum. Namanya rentenir itu kan 'nekak gulu,' (mencekik leher), njeratlah bunganya. Ya udah mending dijual aja (rumahnya)," ujar putra Gogon, Nova, dalam Inserthilite.
Kasus Gogon tentu memberi pelajaran berharga tentang bahaya berutang ke rentenir dan pentingnya mengelola utang. Ketika utang yang diambil belum lunas, maka ahli waris akan menjadi pihak yang bertanggung jawab atas hal ini.
Oleh karena itu sebelum berutang, Anda wajib mengetahui berapa batas wajar utang Anda sendiri. Berikut adalah cara untuk menilai kesehatan utang Anda.
Rasio cicilan utang berbanding pemasukan
Anda mungkin sering mendengar nasihat keuangan yang mengatakan bahwa maksimal cicilan yang aman adalah 30% dari pemasukan. Nilai 30% adalah besaran rasio utang berbanding pemasukan.
Ketika cicilan Anda melebihi 30% dari pemasukan, maka Anda akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, menabung, hingga berinvestasi.
Patut diketahui bahwa nilai 30% itu sendiri adalah nilai dari "seluruh tagihan utang."
Misalkan, Anda memiliki cicilan KPR yang setara dengan 20% pendapatan, dan Anda berniat mengambil kredit mobil baru. Anda harus pastikan bahwa cicilan mobil baru Anda tidak melebihi 10% dari penghasilan.
Rasio utang berbanding aset
Mungkin saja, cicilan utang Anda masih dalam batas wajar, tapi tidak dengan total utang Anda.
Untuk mengetahui apakah utang kita terlampau besar atau tidak, Anda bisa menggunakan rasio utang berbanding aset. Nilai rasio ini akan mengukur besaran utang yang belum terbayar, dibandingkan dengan total aset yang kita miliki.
Rumus untuk mencari nilai rasio ini adalah:
Total Utang x 100%
Total Aset
Adapun nilai maksimal dari rasio ini adalah 50%.
Jika nilai rasio Anda di atas 50%, maka Anda harus waspada karena total nilai utang Anda sudah melebihi dari setengah total aset.
Bayangkan saja apa yang terjadi jika Anda kehilangan penghasilan dan Anda masih harus melunasi utang-utang tersebut? Jumlah aset Anda akan menurun secara drastis karena Anda harus menjualnya demi melunasi utang.utang-utang tersebut.
Dan bila sebagian besar utang Anda adalah utang konsumtif, maka hal itu juga cukup berbahaya lantaran utang konsumtif hanya akan menggerus kekayaan Anda.
(aak/aak)