
Hancur! Harga Emas Antam Hari Ini 30 Mei 2024 Turun Rp 9.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau berbalik melemah pada perdagangan Kamis (30/5/2024), menandakan bahwa penguatan selama empat hari beruntun resmi berakhir.
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.329.000/batang, melemah Rp 9.000 dari posisi Rabu kemarin.
Pada sisi yang sama, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan sebesar Rp 1.215.000 per gram, juga turun Rp 9.000 dari posisi Rabu kemarin.
Berikut harga emas Antam pada hari ini:
Harga emas Antam cenderung mengikuti pergerakan harga emas global yang mulai melandai, karena melonjaknya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) kemarin.
Melansir data dari Refinitiv, pada perdagangan hari ini pukul 08:30 WIB, harga emas di pasar spot cenderung melemah 0,13% ke posisi US$ 2.335,79 per troy ons. Sebelumnya pada Rabu kemarin, harga emas global ditutup ambles nyaris 1% atau tepatnya merosot 0,94% menjadi US$ 2.338,76 per troy ons.
Yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) disertai perkasanya lagi dolar AS membuat emas global merana kemarin, setelah beberapa hari mencetak penguatan.
Yield Treasury acuan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin mencapai 4,616%, menjadi yang tertinggi sejak awal Mei 2024.
Yield Treasury kembali naik setelah lelang obligasi 5 tahun oleh Departemen Keuangan AS senilai US$ 70 miliar menunjukkan permintaan yang rendah. Rasio bid-to-cover, yang merupakan ukuran permintaan yang diawasi dengan ketat, berada pada angka 2,3, di bawah rata-rata 10 lelang sebesar 2,45.
Sedangkan indeks dolar AS (DXY) pada perdagangan Rabu kemarin terpantau menguat 0,49% menjadi 105,12, dari sebelumnya pada Selasa lalu di angka 104,61.
Kenaikan yield Treasury dan dolar AS juga terjadi karena investor mempertimbangkan keadaan perekonomian Negeri Paman Sam, setelah beberapa data ekonomi yang dirilis baru-baru ini menunjukkan bahwa perekonomian Negeri Paman Sam semakin kuat dan dapat membawa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dapat bersikap hawkish untuk jangka waktu yang lebih lama.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rehat Bikin Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Turun
