Harga Emas Antam 28 Mei 2024, Naik Lagi Rp 6.000, Buyback Berapa?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Selasa, 28/05/2024 09:30 WIB
Foto: Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (21/5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau kembali menguat pada perdagangan Selasa (28/5/2024), melanjutkan penguatan yang sudah terjadi sejak Senin kemarin.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.333.000/batang, naik Rp 6.000 dari posisi Senin kemarin.


Pada sisi yang sama, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan sebesar Rp 1.219.000 per gram, juga naik Rp 6.000 dari posisi Senin kemarin.

Berikut harga emas Antam pada hari ini:

Harga emas Antam cenderung mengikuti pergerakan harga emas global yang juga kembali naik pada perdagangan kemarin, bahkan hingga pagi hari ini, di mana kenaikan harga emas global sudah terjadi Kamis pekan lalu.

Melansir data dari Refinitiv, pada perdagangan hari ini pukul 08:30 WIB, harga emas di pasar spot naik tipis 0,05% ke posisi US$ 2.351,85 per troy ons. Sebelumnya pada Senin kemarin, harga emas global ditutup menguat 0,73% di posisi US$ 2.350,74 per troy ons.

Pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) mengindikasikan bahwa kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya agar inflasi bisa turun menjadi 2%, berdasarkan risalah pertemuan kebijakan terbarunya pada pekan lalu.

Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan pada Jumat lalu bahwa ada kemungkinan suku bunga utama yang mempengaruhi potensi kebijakan moneter akan meningkat di masa depan setelah bertahun-tahun mengalami penurunan. Namun, Waller mengatakan masih terlalu dini jika hal tersebut akan terjadi.

Alhasil, peluang penurunan suku bunga kian menyusut, melansir perhitungan CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan 46,5% penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bp) pada September. Peluang ini turun dari sebelumnya yang mencapai 59%.

Meskipun emas sering kali dianggap sebagai pelindung terhadap inflasi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Investor juga tengah menanti pembacaan inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS periode April 2024 yang akan dirilis pada Jumat akhir pekan ini, di mana data ini merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed.

Pasar memperkirakan inflasi PCE AS kali ini kembali mengalami kenaikan sebesar 0,3% pada bulan lalu, berdasarkan survei Reuters, menjaga laju tahunan di 2,8%, dengan risiko ke sisi negatifnya.

"Kami memperkirakan harga emas akan tetap berfluktuasi dan kemunduran harga tidak terlalu dalam, menargetkan harga emas akan menguji rekor tertinggi baru pada akhir tahun ini," kata Staunovo dari UBS, dilansir dari Reuters.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai