Ngeri! Gara-gara Utang Rp 100 Juta Pria Asal Ciamis Mutilasi Istri

Financial Expert, CNBC Indonesia
07 May 2024 06:30
Tarsum pelaku mutilasi di Ciamis
Foto: Istimewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Pria asal Ciamis, Jawa Barat, bernama Tarsum (41), rela menghabisi sekaligus memutilasi istrinya sendiri, Yanti (40). Adapun perbuatan tersebut dilakukan akibat tekanan ekonomi keluarga.

Seperti diberitakan detik, Tarsum tak hanya memutilasi melainkan juga menawarkan potongan tubuh istrinya ke warga.

"Sewaktu dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka, begitu menjurus ke pembunuhan dan mutilasi dia langsung berhenti dan tidak mau berkata-kata bahkan reaktif," ujar Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin, seperti dikutip detik.

Joko membenarkan bahwa Tarsum memiliki utang ke bank dan pribadi, dan informasi tersebut didapat dari para saksi termasuk anak korban. Kabarnya, masalah utang diduga menjadi pemicu aksi Tarsum.

"Bahwa pelaku mempunyai utang baik ke perorangan maupun pun ke bank Rp 100 juta lebih. Yang punya utang itu pelaku dan keluarganya. Namanya suami istri, kepala keluarga yang punya utang," kata Joko.

Utang itu diduga digunakan pelaku untuk menutupi utang sebelumnya. Mengingat usahanya jual beli domba bangkrut dan menyisakan utang.

"Utang ke bank dan pribadi bukan ke pinjol," ucapnya.

Terkait dengan beredar kabar di medsos anak pelaku main judi online, polisi belum bisa menyimpulkan. Menurut Joko sampai saat ini tidak ada yang mengarah ke judi online. "Yang jelas terhimpit tekanan ekonomi," ungkapnya.

Utang menimbulkan pengeluaran pasif

Apapun jenis utang yang Anda ambil, akan ada kewajiban baru untuk melunasinya. Itulah mengapa utang disebut bakal mengeluarkan pengeluaran pasif.

Jelas sekali, pendapatan pasif jelas lebih baik dimiliki ketimbang pengeluaran. Karena dengan pengeluaran pasif, Anda akan semakin sulit untuk menabung atau berinvestasi.

Utang adalah produk janji yang artinya harus ditepati, memiliki utang tentu sama saja dengan memiliki janji yang harus ditepati. Wajar saja ketika seseorang tidak bisa menepati janjinya secara tepat waktu, perasaan cemas pun muncul.

Bayangkan saja, apa jadinya jika perasaan itu bercampur dengan teror dari debt collector atau pihak-pihak penagih utang.


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Belanja Rutin Pakai Kartu Kredit? Baca Ini Dulu Biar Gak Boncos

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular