
Mau Belanja Rutin Pakai Kartu Kredit? Baca Ini Dulu Biar Gak Boncos

Jakarta, CNBC Indonesia - Kartu kredit, sebuah alat pembayaran, menjadi pilihan yang sah apabila seseorang menginginkan kemudahan dalam melakukan transaksi belanja kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, kartu kredit menawarkan berbagai keuntungan, seperti adanya promo menarik dan poin reward yang dapat mengurangi total tagihan, antara lain.
Namun, karena mekanisme pembayaran dengan kartu kredit memungkinkan seseorang untuk "belanja dulu, bayar nanti," terdapat beberapa aspek yang patut diperhatikan. Berikut adalah penjelasannya.
Penggunaan kartu kredit dapat dilakukan dengan benar atau salah. Apabila kartu kredit digunakan untuk belanja kebutuhan bulanan, pembayaran premi asuransi, atau transaksi lainnya yang sesuai dengan anggaran, maka penggunaan tersebut dapat dianggap tepat.
Namun, apakah layak jika kartu kredit digunakan untuk penarikan tunai guna melunasi utang yang lain? Meskipun hal ini mungkin dapat dilakukan, perlu diingat bahwa hal tersebut tidak selalu bijak.
Secara prinsip, kartu kredit dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik yang sesuai dengan norma maupun yang tidak. Namun, penggunaan kartu kredit untuk satu transaksi saja sejatinya menambah jenis utang konsumtif.
Bertambahnya utang ini akan membebani arus kas bulanan dan pada akhirnya mengurangi kekayaan.
Jika memang diperlukan penggunaan kartu kredit demi memanfaatkan promo tertentu, disarankan untuk segera melunasi pembayaran setelah transaksi dilakukan.
Orang bisa memiliki kartu kredit dengan limit yang lebih tinggi dari penghasilan
Dilansir dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah penghasilan per bulan minimum untuk memiliki kartu kredit adalah Rp 3 juta. Lalu untuk orang bergaji antara Rp 3 juta hingga Rp 10 juta, diperbolehkan memiliki dua kartu kredit.
Lantas apa kabarnya jika orang yang bersangkutan memiliki gaji Rp 10 juta ke atas? Disebutkan bahwa tidak ada pengaturan khusus untuk pemegang kartu dengan penghasilan di atas Rp10 juta per bulan. Pengaturan tersebut dikembalikan kepada penerbit kartu untuk disesuaikan dengan risk appetite masing-masing.
Tanpa disadari, godaan konsumtif bagi pemegang kartu kredit memang cukup tinggi. Dengan kemudahannya dalam penggunaan dan limit besar, besar kemungkinan penggunaan kartu kredit menjadi overlimit, alhasil utang pun bertambah dan nilai kekayaan terus merosot.
Ketika seseorang terlilit utang kartu kredit, maka aset pun bisa hilang karena kewajiban pelunasan utang ini.
Suka belanja dengan kartu kredit? Keuangan harus aman
Pemegang kartu kredit harus memiliki mindset yang baik bahwa alat pembayaran yang satu ini bukanlah uang tambahan. Dan mereka pun harus memiliki kesehatan keuangan yang baik, yang ditandai dengan dana darurat yang ideal serta tabungan yang juga cukup.
Penting sekali untuk mengantisipasi apa yang bakal terjadi jika suatu saat nanti Anda kehilangan penghasilan dan Anda tetap berkewajiban untuk membayar cicilan tersebut.
Tanpa keuangan yang sehat, Anda bisa saja menunda-nunda pembayaran atau mengajukan pinjaman untuk melunasi utang alas gali lubang tutup lubang.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Ngasal! Ini 4 Cara Tutup Kartu Kredit yang Aman