Belajar dari Dua Artis Ini, Jangan Paksa Lunasi KPR Saat Muda

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
05 May 2024 17:15
Awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah, didominasi oleh pembangunan rumah bagi  masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, atau sebanyak 619.868 unit, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen, sebanyak 145.252 unit.
Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU), 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengungkapkan, rumah tapak masih digemari kelas menengah ke bawah.
Kontribusi serapan properti oleh masyarakat menengah ke bawah terhadap total penjualan properti mencapai 70%.
Serapan sebesar 200.000 unit ini, akan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi 250.000 unit.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kisah menarik datang dari pasangan artis Meisya Siregar dan Bebi Romeo. Dalam unggahan terbaru, keduanya menunjukkan bahwa mereka baru melunasi KPR di usia 45 tahun.

Dalam caption foto tersebut, Meisya menasehati Generasi Z agar tidak terlalu memaksakan diri dalam urusan membeli rumah.

"Senyumlah. Syukuri hidupmu. Katakan pada dunia. Kita mampu ( lunasin ). Masih banyak yg lebih susah ( nyicil )," demikian, awal dari caption unggahan Instagram Meisya.

"Wahai anak anak Gen Z, ga usah berambisi berlebihan untuk harus punya rumah sebelum umur 30 yah, sampe akhirnya memaksakan diri. Tenang. Ini lhooo. Tante sm Om baru Lunas umur 45 tahun. Bukan berarti kami ga sukses dan gagal yaaah," lanjutnya.

Caption yang cukup panjang itu menjelaskan bagaimana Meisya dan Bebi sempat berpikir bahwa melunasi KPR bukan menjadi prioritas utama. Alhasil, uang yang mereka dapatkan diputar lagi untuk kebutuhan bisnis, namun yang namanya bisnis tak selalu untung dan mereka pun sempat merugi karena pandemi.

Meisya dan Bebi ternyata juga turut menyisihkan uang untuk kebutuhan proteksi, dana darurat, tabungan serta investasi, namun pada akhirnya mereka berdua sempat mengeluarkan uang yang cukup besar untuk menjalani ibadah suci lewat program Haji Furoda.

"Jd, its all about : Prioritas aja. Yg kita pikirin udah umur segini adalah ketika kita udah tau tujuan hidup ini, jadinya baru takut klo sampe kita berpulang tp masih terjebak hutang riba. Jadi , buat pilihan hidup yg realistis aja. Jgn sampe kebakaran jenggot liat pencapaian orang. Pegel Krn setiap orang punya jalan hidup yg dipilih pasti ga sama.," lanjut Meisya.

Di akhir kata, Meisya juga mengajak seluruh netizen untuk berjuang demi menggapai kebebasan finansial.

Pentingnya pahami tujuan hidup dalam perencanaan keuangan

Belajar dari kasus Meisya dan Bebi, cukup penting bagi kita semua untuk memahami tujuan finansial, perencanaan keuangan, dan jangan pernah kebakaran iri dengan pencapaian orang lain. Karena setiap orang memiliki beban keuangan yang berbeda-beda, dengan memahami prioritas dan tujuan finansial, hidup Anda akan semakin berkualitas.

Buatlah rencana akan pencapaian tujuan finansial Anda dengan sistematis, dan mulailah mengatur arus kas pribadi atau keluarga dengan baik agar Anda bisa menyisihkan dana dari pendapatan untuk merealisasikan tujuan tersebut.

Ingat bahwa sebuah rencana tentu akan dihadapi dengan sejumlah tantangan dan risiko, bangunlah keamanan finansial Anda dengan baik untuk mengantisipasi hal tersebut.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belajar dari Bebi Romeo & Meisya, Jangan Maksa Lunasi KPR di Usia Muda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular