Pelaku Bisnis Bisa Intip Peluang Investasi dari Kinerja Cerah IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia - Berakhirnya era suku bunga tinggi, ramalan akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif di 2024, dan berakhirnya pemilu tampaknya akan menjadi sentimen positif pada kinerja pasar modal ke depan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai saat ini kinerja perekonomian global secara umum membaik, meskipun perkembangan geopolitik global ke depan juga masih perlu dicermati.

Di Amerika Serikat, capaian inflasi yang cenderung sticky di tengah pertumbuhan ekonomi yang solid, mendorong meningkatnya perkiraan no landing (sesuai pra-pandemi). Dengan perkembangan tersebut, pasar kembali melakukan kalibrasi atas kemungkinan mundurnya pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) dengan besaran yang juga berkurang.

Sementara itu, di Eropa, ekonomi Jerman dan Inggris mengalami kontraksi dan mulai memasuki resesi. Inflasi cenderung turun mendekati target bank sentral sehingga mendorong Bank of England (BoE) dan European Central Bank (ECB) menjadi less hawkish dan membuka peluang untuk penurunan suku bunga yang lebih cepat.

Tren penurunan suku bunga akan menjadi katalis positif bagi pasar saham sepanjang Januari-Juni 2024 jika tidak ada perubahan tren inflasi dan pertumbuhan ekonomi global.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun optimistis kinerja pasar modal akan tetap cerah seiring dengan selesainya Pemilu 2024. Dengan optimisme itu, OJK menargetkan nilai penggalangan dana sepanjang 2024 sekitar Rp 175 triliun hingga Rp 200 triliun.

Pasar saham Indonesia sampai dengan 8 Maret 2024 masih menunjukkan penguatan, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,80% di tahun berjalan (ytd) ke level 7.381,91. Serta membukukan net buy sebesar Rp 18,71 triliun ytd. Beberapa sektor di IHSG pada Februari 2024 masih menguat di antaranya sektor infrastruktur, dan sektor barang konsumen primer.

Baca: Saham-Saham Ini Bakal Cuan Saat Ramadan, Tapi...

Dari sisi nilai kapitalisasi pasar, total kapitalisasi pasar saham hingga 8 Maret 2024 tercatat mencapai Rp 11.818 triliun. Di sisi likuiditas, rata-rata nilai transaksi di pasar saham sampai dengan 8 Maret 2024 tercatat Rp 10,64 triliun ytd.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI pada 8 Maret 2024 menguat 0,01% persen ytd ke level 378,21. Secara ytd, yield SBN naik rata-rata sebesar 3,20 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp 4,93 triliun ytd. Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident juga tercatat net sell sebesar Rp 1,60 triliun ytd.

Tren ke depan IHSG yang diproyeksikan akan lebih cerah dan memberikan peluang kenaikan return investasi pada salah satu produk pasar modal, yaitu reksa dana.

Pengusaha dapat memanfaatkan momen ini untuk mengelola uang perusahaan dengan menggunakan fitur Makmur Bisnis pada aplikasi reksa dana yang dikembangkan oleh PT. Inovasi Finansial Teknologi. Makmur adalah platform investasi reksa dana yang telah berizin dan diawasi oleh OJK, memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pelaku bisnis dalam memaksimalkan potensi keuntungan dengan dana idle perusahaan.

Makmur Bisnis hadir untuk membantu para pelaku bisnis dalam mengelola dana idle perusahaannya dengan mengalokasikan ke instrumen reksa dana. Sehingga dapat mengoptimalkan keuntungan dari dana idle dengan risiko setara deposito dan potensi memperoleh return lebih tinggi daripada giro dan deposito.

Sebagai divisi spesialisasi dari Makmur, Makmur Bisnis membawa keahlian dalam pengelolaan portofolio investasi yang komprehensif. Dengan pendekatan yang sadar akan nilai dan berkelanjutan, Makmur Bisnis memungkinkan entrepreneur bertumbuh sekaligus berkontribusi pada perekonomian yang lebih luas.

Selain itu, melalui serangkaian solusi investasi yang diteliti secara mendalam, Makmur Bisnis juga menawarkan rencana terstruktur untuk menempatkan dana perusahaan pada instrumen yang sesuai, mulai dari risiko rendah hingga peluang dengan pertumbuhan tinggi. Semua ini didasarkan pada analisis ketat dan kebijakan yang sejalan dengan prinsip kehati-hatian.

Layanan Makmur Bisnis dilengkapi dengan fitur, seperti penyimpanan dana di bank kustodian, pencairan dana tervalidasi, multi akses pengguna, dan sistem multi otorisasi.

(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lawan Hidup Konsumtif dengan Investasi Reksa Dana di Sini