Belajar dari Dede Sunandar, Mau Nyaleg ya Harus Merdeka Finansial

Financial Expert, CNBC Indonesia

22 February 2024 16:18

Komedian Dede Sunandar. — Foto: Istimewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena artis dan publik figur yang mencalonkan diri sebagai wakil rakyat memang bukan hal baru. Dan belum lama ini, nama Dede Sunandar pun ikut viral lantaran menjual dua mobil demi nyaleg.

Seperti diketahui, Dede mencalonkan diri menjadi caleg DPRD Kota Bekasi Dapil 5 Bekasi Barat dan Pondok Gede. Dalam laman pemilu2024.kpu.go.id (22/2/2024) pukul 16.00, Dede yang maju dari Partai Perindo dengan nomor urut 3, memperoleh 11 suara.

Satu hal yang menjadi perhatian adalah, di YouTube Bukan Umbar Janji Trans7, Dede mengatakan kalau dirinya rela jual dua mobilnya demi modal maju nyaleg.

"Mobil (sekarang) satu, keluar dua. Udah dua mobil dijual, tinggal satu lagi nih. Jangan (dijual), udeh itu buat kendaraan saya kan kemana-mana. Tapi nggak pernah ada penyesalan. Kalo nggak terpilih nggak apa-apa, kan ada pembelajaran dari situ," ucap Dede.

Satu hal yang menjadi motivasi Dede dalam aksinya mencalonkan diri sebagai wakil rakyat adalah terinspirasi oleh Presiden Joko Widodo. Jika dilihat dari latar belakang ekonominya, Dede sempat bekerja sebagai office boy sebelum akhirnya jadi artis dan komedian.

Setelah merasakan sukses di dunia hiburan, Dede pun pernah mengalami sejumlah cobaan dalam urusan finansial.

Belajar dari kasus Dede Sunandar, mencalonkan diri sebagai anggota legislatif tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apabila modal datang dari kantong pribadi, maka caleg yang bersangkutan harus bisa memisahkan mana keuangan pribadi dan keuangan untuk kegiatan politik.

Dana yang digunakan untuk proses mencalonkan diri tentu saja harus merupakan uang dingin yang tak dialokasikan untuk kebutuhan hidup.

Jika ditelaah lebih lanjut, menjadi anggota legislatif sejatinya adalah bentuk dari pengabdian, bukan ajang mencari keuntungan.Itulah sebabnya, caleg harus sudah meraih kemerdekaan finansial atau financial freedom terlebih dulu.

Baca:

Perolehan Suara Caleg Artis, Ada Ahmad Dhani, Bedu, Sampai Verrel

Kapan Anda dikatakan mencapai kebebasan finansial?

Kebebasan finansial, atau sering disebut sebagai financial freedom, adalah masa di mana Anda tidak lagi terikat oleh hutang dan dapat melakukan hal-hal yang Anda inginkan tanpa harus menjual aset atau khawatir berlebihan tentang uang.

Ini juga berarti Anda mungkin memiliki sumber pendapatan pasif yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup Anda.

Namun, pertanyaannya adalah, berapa banyak tabungan yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai kebebasan finansial? Apakah itu Rp 1 miliar, Rp 5 miliar, atau bahkan lebih dari Rp 10 miliar?

Jawabannya sebenarnya bergantung pada gaya hidup dan kebutuhan masing-masing individu. Semakin tinggi tingkat pengeluaran dan semakin mewah gaya hidup seseorang, maka semakin besar pula jumlah tabungan yang diperlukan untuk mencapai kebebasan finansial.

Cara hitung tabungan financial freedom

Dalam kajian yang dibuat Phillip L. Coley, Carl M. Hubbard dan Daniel T. Waltz, yang berjudul "Sustainable Withdrawal Rates from Your Retirement Portfolio." Anda bisa menghitung sendiri berapa besar tabungan yang dibutuhkan untuk bisa merdeka finansial.

Dalam kajian itu, disebutkan bahwa besaran dana yang bisa ditarik dari tabungan merdeka finansial adalah 4% dari total tabungan setiap tahunnya, asalkan seluruh tabungan merdeka finansial Anda ditempatkan di saham dan obligasi.

Alasan penempatan dana di sana adalah karena return rata-rata dari saham dan obligasi selama setahun selalu di atas 4%. Alhasil tabungan merdeka finansial Anda tidak akan habis.

Untuk mengetahui besaran tabungan merdeka finansial Anda, maka Anda bisa menggunakan pendekatan pengeluaran tahunan. Sebut saja dengan pengeluaran bulanan Rp 10 juta, maka pengeluaran tahunan Anda jadi Rp 120 juta. Besaran tabungan merdeka finansial Anda adalah:

Tabungan merdeka finansial = (1 / 4%) x pengeluaran tahunan

(1 / 4%) x Rp 120.000.000 = Rp 3 miliar