Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Harga Emas Antam Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 February 2024 09:40
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Rabu (21/2/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung naik Rp3.000 menjadi Rp1.131.000.

Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.023.000 per gram, naik Rp3.000.

Emas Antam menguat seiring dengan harga emas dunia di pasar spot yang menguat.

Pada perdagangan Selasa (20/2/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,29% di posisi US$ 2023,53 per troy ons. Harga emas bertahan di psikologis US$2.000 per troy ons setelah sempat jatuh ke level psikologis US$1.900 pada perdagangan 16 Februari 2024.

Harga emas naik ke level tertinggi dalam lebih dari seminggu pada perdagangan Selasa seiring dengan pelemahan dolar, sementara sorotan para pelaku pasar akan beralih ke rilis risalah pertemuan kebijakan moneter terbaru The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) sebagai isyarat penurunan suku bunga lebih lanjut.

Indeks dolar turun 0,20% di level 104,08 Selasa (20/2/2024) dan sempat kembali menyentuh level psikologis 103. Penurunan dolar AS membuat emas batangan yang dihargakan dalam greenback lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Risalah pertemuan kebijakan bank sentral AS bulan Januari akan dirilis pada hari ini waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Selain itu hari ini Bank Indonesia juga akan merilis suku bunga acuan sehingga dinantikan investor.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

CNBC Indonesia Research


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Logam Mulia Turun, Potret Antusias Warga Beli Emas Antam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular