Gegara Powell Cs, Harga Emas Antam Turun Rp10.000 Hari Ini

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 06/02/2024 09:15 WIB
Foto: Karyawan menunjukkan emas Antam di gerai Galeri 24 Pegadaian di Jakarta, Senin (5/12/2022). Harga emas batangan di PT Pegadaian bergerak stagnan pada perdagangan hari ini, Senin (5/12/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Selasa (6/2/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung anjlok Rp10.000 per gram menjadi Rp1.130.000.

Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.027.000 per gram.


Emas Antam terbebani oleh emas dunia yang anjlok imbas aporan pekerjaan AS yang solid dan pernyataan dari pejabat The Federal Reserve (The Fed) memupus ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal.

"Kami melihat efek buruk dari laporan pekerjaan yang kuat pada hari Jumat yang mendorong imbal hasil Treasury dan indeks dolar AS lebih tinggi, dan hal itu berlanjut hari ini, dan membebani emas," ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, kepadaReuters.

Namun, emas harus bertahan di atas level US$2.000 per troy ons karena ketidakpastian geopolitik di pasar yang dapat dengan cepat mendorong permintaan safe-haven, tambahnya.

Data pada hari Jumat menunjukkan bahwa nonfarm payrolls AS meningkat sebesar 353.000 pekerjaan pada periode Januari 2024, kenaikan terbesar dalam setahun.

Pertumbuhan lapangan kerja yang pesat dan kenaikan upah yang besar menghancurkan prospek penurunan suku bunga The Fed bulan depan. Para pelaku pasar juga menurunkan taruhan mereka terhadap pemotongan biaya pinjaman pada akhir pertemuan bank sentral AS pada 30 April-1 Mei 2024.

The Fed bisa bersikap "hati-hati" dalam memutuskan kapan akan menurunkan suku bunga kebijakannya, karena perekonomian yang kuat memberikan waktu bagi para bankir bank sentral untuk membangun keyakinan bahwa inflasi akan turun lebih lanjut, menurut Ketua The Fed Jerome Powell dalam sebuah wawancara.

Fokus investor kini beralih ke pernyataan sejumlah pembicara The Fed pada minggu ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu penurunan suku bunga.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

CNBC Indonesia Research


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai