Mau Kaya? Udah Gak Jaman Hemat & Kurangi Jajan

Financial Expert, CNBC Indonesia
02 February 2024 10:40
Ilustrasi Ngopi dan Kaitannya Pada Penyakit Jantung
Foto: Getty Images

Jakarta, CNBC Indonesia - Berhemat dan memotong pengeluaran hiburan maupun gaya hidup tentu bisa menjadi solusi yang baik agar Anda bisa menabung lebih banyak dalam sebulan. Namun jika Anda hanya memanfaatkan strategi tersebut, jadi kaya tampaknya hanya angan-angan.

"Bisakah Anda stop mengkhawatirkan kopi seharga US$ 3, dan mulai memikirkan harga mobil raksasa yang bakal Anda beli di masa depan," demikian cuitan akun X penulis buku I Will Teach You To Be Rich, Ramit Sethi.

Sethi mengasosiasikan pengeluaran hidup yang cukup besar di masa depan bak sebuah mobil berukuran besar yang tentu saja harganya tidak murah.

Menurutnya, sebagian besar orang mengkhawatirkan biaya jajan kudapan atau minuman kekinian seharga US$ 3 atau sekira Rp 47 ribuan yang akhirnya membuat mereka tidak melakukan hal apapun terkait keuangan.

Yuk fokus ke hal ini

Masih ada banyak hal yang harus menjadi prioritas dalam perencanaan keuangan ketimbang hanya sekedar berhemat. Agar Anda bisa lebih menikmati hidup sambil berinvestasi, maka pikirkanlah bagaimana caranya menambah penghasilan.

Menurut Sethi, beberapa hal yang cukup menarik diperhatikan dalam keuangan pribadi Anda adalah meningkatkan jumlah uang yang bisa Anda tabung atau investasikan, autodebet untuk investasi, alokasi aset, melakukan negosiasi ulang terhadap gaji Anda, serta mempertimbangkan biaya-biaya terkait beban bunga utang, pajak, dan lain sebagainya.

Terlalu ketat dalam menjaga pengeluaran justru bisa berdampak buruk di kemudian hari lantaran Anda bisa saja melakukan aksi balas dendam terkait urusan belanja. Hal itupun dikonfirmasi oleh seorang perencana keuangan di Amerika Serikat.

"Psikologi finansial berbicara tentang aspek-aspek keuangan dan hal yang manusiawi, sebut saja seperti bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan bertindak secara finansial. Hal ini juga mengatur hubungan mereka dengan uang di masa lalu, saat ini, dan masa depan," ucap psikolog finansial sekaligus perencana keuangan bersertifikasi (CFP) di Wisconsin, Preston D. Cherry, seperti dikutip CNBC Make It.


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article "Ada Orang Ngaku Bisa Bikin Anda Kaya? Fix, Dia Bohong!"

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular