Pemilik Soto Ambengan Pak Sadi: Kaya itu Bukan Karena Banyak Harta!

Financial Expert, CNBC Indonesia
15 February 2024 12:20
Pak Sadi, Pendiri Soto Ayam Ambengan Legendaris Tutup Usia
Foto: Instagram sotoayampaksadi.bandung
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Siapa yang tidak familiar dengan restoran Soto Ayam Ambengan Pak Sadi (Asli)? Walaupun menunya sederhana, soto legendaris yang satu ini masih laris manis hingga kini.

Restoran Soto Ayam Ambengan Pak Sadi belakangan ini jadi perbincangan lantaran Hasni Sadi selaku pemiliknya baru saja tutup usia pada 11 Februari 2024.

Seperti diberitakan detikfood, usaha Soto Ayam tersebut dimulai di tahun 1960an dari soto keliling pikulan. Singkat cerita, soto tersebut berhasil menjadi makanan favorit banyak orang hingga akhirnya Pak Sadi bisa membuka banyak cabang di Indonesia.

"Setelah sukses di Surabaya, Pak Sadi lalu membuka cabang pusat di Jakarta, yaitu di Wolter Mongisidi sekitar tahun 1980an," tutur Ibu Ida selaku perwakilan dan manajer dari Soto Ayam Ambengan Pak Sadi (Asli) Cabang Jakarta kepada detikFood (20/02).

Di tahun 2013, Soto Ayam Ambengan Pak Sadi menyabet penghargaan dari World Street Food Congress Food sebagai Masters of the Year, mengalahkan pedagang makanan kaki lima di seluruh dunia dari berbagai negara.

Belajar dari kesuksesan Pak Sadi di bisnis kuliner, sejatinya banyak sekali pelajaran bisnis yang bisa didapat dari Pak Sadi yang bisa Anda tiru agar kedepannya bisnis yang Anda lakoni bisa sukses dan melegenda. Berikut paparannya.

Turun gunung

Ida, manajer restoran Soto Ayam Ambengan Pak Sadi di Jakarta juga sempat mengatakan bahwa semasa hidupnya, Pak Sadi ternyata masih mengawasi semua gerai dan cabang restoran yang ada.

Hal ini dilakukan agar kualitas bahan dan rasa soto tetap sama dan autentik seperti racikannya sendiri.

Menu yang ditawarkan di Soto Ayam Ambengan Pak Sadi juga tergolong sederhana, salah satu menu andalannya tentu saja ada Soto Ayam yang harganya berkisar antara Rp 36 hingga Rp 40 ribuan.

Soto Ayam Biasa ini merupakan menu original yang ada di Soto Ambengan. Satu porsi soto ayam (komplit), terdiri dari irisan daging ayam kampung yang melimpah, suun, potongan telur rebus, dan taburan seledri.

Namun pak Sadi membagi menu tersebut dengan klasifikasi khusus sesuai bagian daging ayam yang diinginkan pelanggan. Selain soto ayam, ada pula Soto Madura, dan sate.

Sejatinya, ada proses analisis mendalam terhadap menu yang dilakukan guna mengoptimalkan profitabilitas restoran. Analisis tersebut dinamakan menu engineering.

Pada intinya, hasil dari menu engineering akan mengungkapkan menu mana yang memiliki biaya produksi yang tinggi, yang menghasilkan keuntungan paling besar, dan yang paling populer di antara pelanggan.

Bukan hanya itu, Anda pun bisa mengidentifikasi menu dengan margin keuntungan rendah dan tinggi. Alhasil, data ini bisa Anda gunakan untuk menghapus atau mempertahankan menu-menu yang Anda jual.

Selalu Merasa Cukup

Kurang lebih empat tahun yang lalu, Pak Sadi pernah diwawancarai oleh Trans TV di Jelang Siang, dia pun bercerita seputar prinsip hidupnya sebagai pengusaha.

Saat berjualan pikulan, Pak Sadi mengaku pernah mengalami hal-hal yang cukup mengenaskan. Sebut saja seperti terkena banjir hingga terserempet bus.

"Saya tidak takut tersaingi karena toh setelah lebih dari tiga puluh tahun bekerja keras makanan ini (soto ambengan) sulit ditandingi" ujar Pak Sadi semasa masih hidup.

Satu prinsip yang kiranya harus dipegang banyak orang adalah, kaya bukan berarti bergelimang harta maupun punya jabatan, melainkan selalu merasa cukup.

"Kaya tidak dihitung dari banyaknya harta uang atau jabatan yang dimiliki, tapi merasa cukup dengan apa yang didapat itulah pedoman hidup." tutup Pak Sadi.


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article "Ada Orang Ngaku Bisa Bikin Anda Kaya? Fix, Dia Bohong!"

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular