
Pasar Ragu The Fed Segera Potong Suku Bunga, Harga Emas Antam Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Selasa (23/1/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung turun Rp2.000 per gram menjadi Rp1.125.000.
Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.023.000 per gram, turun Rp3.000 per gram.
Pada perdagangan Senin (22/1/2024) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,40% di posisi US$ 2020,99 per troy ons.
Harga emas melemah pada perdagangan Senin karena investor dan pelaku pasar mulai pesimis jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada Maret mendatang. Hal ini membuat emas kurang menarik sehingga investor mengalihkan investasi ke instrumen lain seperti saham.
Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, menjelaskansiklus teknikal dan reli di pasar saham kemungkinan merupakan dua faktor utama yang membatasi minat beli di pasar emas dan perak melemah.
"Data ekonomi AS yang lebih baik akhir-akhir ini, yang menunjukkan bahwa The Fed mungkin harus menunda penurunan suku bunga lebih lama," ujar Wyckoff, dilansir dariReuters.
Emas turun sekitar 1% pada minggu lalu, penurunan mingguan terbesar dalam enam minggu terakhir, setelah The Federal Reserve (The Fed) AS mengatakan perlu melihat lebih banyak data inflasi sebelum penilaian penurunan suku bunga dapat dilakukan dan bahwa dasar pemotongan dimulai pada kuartal ketiga.
Perangkat CME Fed Watch Tool menunjukkan pelaku pasar memperkirakan kemungkinan sebesar 41,6% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya pada Maret 2024. Perkiraan ini lebih rendah dibandingkan dengan lebih dari 70% pada awal minggu lalu.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
CNBC Indonesia Research
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Turun Rp7.000, Pilih Jual atau Beli Nih?