Investasi Ini Cuannya 10% Setahun, Lebih Bagus dari SBN?

Financial Expert, CNBC Indonesia
20 December 2023 12:55
Ilustrasi Investasi
Foto: Dok. Shutterstock
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat memutuskan berinvestasi, Anda dihadapkan pada berbagai pilihan. Salah satu pertimbangan utama adalah antara investasi reksadana pendapatan tetap atau langsung ke obligasi.

Seperti diketahui, reksa dana pendapatan adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama manajer investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke berbagai portofolio efek yang sebagian besarnya adalah obligasi atau surat berharga syariah.

Bicara soal obligasi, instrumen berbasis utang ini dibagi menjadi dua jenis jika dilihat dari penerbitnya. Ada yang berasal dari pemerintah, Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan ada pula yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta.

SBN maupun SBSN sudah dipastikan menjadi instrumen yang bebas dari risiko gagal bayar, lantaran modal dan imbal hasilnya dijamin lewat undang-undang.

Namun jika kita membahas seputar reksa dana pendapatan tetap dan surat berharga tersebut, keduanya memiliki karakteristik dan manfaat tersendiri yang penting untuk dipahami sebelum mengambil keputusan berinvestasi antara keduanya.

Berdasarkan data dari Edvisor di 19 Desember 2023, dari 10 reksa dana pendapatan tetap yang memiliki kinerja terbaik, ada yang sanggup mencatatkan kinerja lebih dari 10% per tahun.

Mencari informasi investasi yang tepat bisa jadi menantang. Untuk itu, Anda bisa mengunjungi halaman reksadana di Makmur, sebuah platform yang menyediakan berbagai pilihan reksadana termasuk reksadana pendapatan tetap.

Perbandingan Antara Investasi Reksadana Pendapatan Tetap dan Obligasi

Apa yang menjadi pembeda antara investasi reksadana pendapatan tetap dan obligasi? Cari tahu informasi lengkapnya di sini.

1. Risiko

Reksadana pendapatan tetap menawarkan diversifikasi yang lebih luas karena menginvestasikan dana ke dalam berbagai instrumen keuangan, termasuk obligasi. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko karena tidak semua aset dalam portofolio akan terpengaruh oleh kondisi pasar yang sama.

Di sisi lain, investasi langsung pada obligasi cenderung membawa risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana pendapatan tetap. Risiko ini muncul karena investor bergantung pada kinerja suatu instrumen atau penerbit obligasi tertentu.

Jika penerbit obligasi mengalami masalah keuangan atau mengalami kegagalan pembayaran, investor bisa kehilangan sebagian atau seluruh investasinya. Dengan demikian, bagi investor yang ingin menghindari risiko, reksadana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

2. Likuiditas

Dari segi likuiditas, reksadana pendapatan tetap umumnya menawarkan kelebihan dibandingkan dengan obligasi. Ini karena reksadana memungkinkan investor untuk membeli atau menjual unit mereka setiap hari kerja, memberikan fleksibilitas untuk masuk atau keluar dari investasi dengan lebih mudah. Ketersediaan pasaran yang luas dan proses transaksi yang lebih sederhana membuat reksadana pendapatan tetap menjadi pilihan yang lebih likuid.

Sementara itu, obligasi seringkali kurang likuid, terutama jika dibeli di pasar sekunder. Proses penjualan obligasi bisa lebih rumit dan memakan waktu, terutama jika pasar sedang lesu atau jika obligasi tersebut tidak banyak diperdagangkan.

Jadi, bagi investor yang memerlukan akses cepat ke dana mereka atau ingin fleksibilitas lebih dalam menjual investasi, reksadana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan yang lebih baik dari segi likuiditas.

3. Biaya Pengelolaan

Dari sudut pandang biaya pengelolaan, obligasi umumnya memiliki keunggulan atas reksadana pendapatan tetap. Saat membeli obligasi, biaya yang ditanggung investor cenderung lebih rendah karena tidak ada biaya pengelolaan tambahan yang dikenakan. Biaya utama yang terkait dengan investasi obligasi biasanya hanya biaya transaksi awal dan, dalam beberapa kasus, biaya pemeliharaan rekening jika membeli melalui broker.

Sebaliknya, reksadana pendapatan tetap membebankan biaya pengelolaan, yang dibayarkan untuk layanan manajer investasi yang mengelola portofolio. Meskipun biaya ini bisa dianggap sebagai biaya untuk keahlian dan diversifikasi yang disediakan oleh manajer investasi, mereka tetap mengurangi imbal hasil bersih yang diterima oleh investor.

Oleh karena itu, dari perspektif biaya pengelolaan saja, obligasi biasanya lebih menguntungkan daripada reksadana pendapatan tetap.

4. Kemudahan Akses

Reksadana pendapatan tetap menawarkan kemudahan akses yang jauh lebih besar dibandingkan dengan obligasi, terutama bagi investor individual. Dengan platform seperti reksadana pendapatan tetap di Makmur, investor bisa dengan mudah membeli unit reksadana secara online. Proses ini sederhana dan ramah pengguna, memungkinkan investor dari berbagai latar belakang, termasuk pemula, untuk mengakses investasi reksadana tanpa kesulitan.

Di sisi lain, obligasi mungkin tidak semudah reksadana, terutama untuk investor ritel. Membeli obligasi sering memerlukan pengetahuan yang lebih mendalam tentang pasar keuangan dan analisis kredit penerbit obligasi.

Selain itu, obligasi mungkin tidak selalu tersedia secara luas di pasar, terutama bagi investor yang mencari obligasi tertentu atau obligasi dengan jumlah investasi yang lebih kecil. Ini menjadikan reksadana pendapatan tetap sebagai pilihan yang lebih mudah diakses untuk kebanyakan investor.

5. Kepastian Pendapatan

Dari perspektif kepastian pendapatan, obligasi umumnya dianggap lebih unggul dibandingkan dengan reksadana pendapatan tetap. Obligasi menyediakan aliran pendapatan yang lebih dapat diprediksi dan stabil, karena pembayaran bunga yang tetap dan jadwal pembayaran yang telah ditentukan sejak awal. Investor obligasi biasanya mengetahui jumlah bunga yang akan diterima dan tanggal pembayarannya, sehingga memudahkan perencanaan keuangan jangka panjang.

Sebaliknya, reksadana pendapatan tetap mungkin tidak menawarkan tingkat kepastian yang sama dalam hal pendapatan. Meskipun tujuannya adalah untuk menghasilkan pendapatan tetap, nilai unit reksadana dan distribusi pendapatannya dapat berfluktuasi tergantung pada kondisi pasar dan kinerja aset yang terkandung dalam portofolio.

Dalam memilih antara reksadana pendapatan tetap atau obligasi, pertimbangkan tujuan investasi, profil risiko, dan kebutuhan likuiditas Anda. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang harus disesuaikan dengan strategi investasi Anda.

Jika Anda ingin berinvestasi reksadana pendapatan tetap, Makmur dapat menjadi mitra investasi untuk mencapai tujuan finansial Anda. Dengan beragam pilihan reksadana, termasuk reksadana pendapatan tetap, Anda bisa memulai investasi dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Jadi, kunjungi Makmur.id dan temukan investasi yang tepat untuk masa depan finansial Anda yang lebih cerah.


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Reksa Dana Pendapatan Tetap USD yang Cetak Cuan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular