
Pasar Masih Wait & See, Rupiah Masih Bisa ke Rp 15.500/USD?
Jakarta, CNBC Indonesia- Perang Rusia-Ukraina belum usai dan dunia kini juga dihadapkan dengan kian panasnya perang Hamas-Israel. Menilik ketegangan geopolitik global saat ini, Chief Economist CNBC Indonesia, Anggito Abimanyu mengungkapkan efeknya terhadap harga pangan dan energi sehingga ada potensi terhadap kondisi inflasi.
Di sisi lain, Head of Treasury Financial Institution Bank Mega, Ralph Birger Poetiray melihat dampak volatilitas pasar terhadap kecenderungan pelaku pasar untuk wait and see. Namun Birger masih cukup optimistis terhadap kondisi likuiditas valas didukung penguatan instrumen BI seperti Surat Berharga Bank Indonesia dalam Valas (SBBI Valas) yang bisa menopang stabilisasi Rupiah.
Seperti apa dampak sentimen global terhadap aliran modal di pasar domestik hingga Rupiah? bagaimana arah pemulihan ekonomi RI dan efeknya ke daya tarik investasi RI? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Chief Economist CNBC Indonesia, Anggito Abimanyu dan Head of Treasury Financial Institution PT Bank Mega Tbk (MEGA), Ralph Birger Poetiray dalam Power Lunch,CNBCIndonesia (Senin, 13/11/2023)
-
1.
-
2.
-
3.