
Rupiah Perkasa Berkat "Sabda" The Fed, Kuat Berapa Lama?
Jakarta, CNBC Indonesia- Langkah Bank Sentral AS, The Fed mempertahankan level suku bunga acuan di 5,25%-5,50% direspon positif pasar. IHSG Pada perdagangan Jum'at (03/11) sesi I ditutup menguat 0,87% di level 6.810 sementara Rupiah menguat 0,50% di level Rp 15.770 per Dolar AS.
FX Analyst CNBC Indonesia Research, Revo Gilang Firdaus mengatakan efek The Fed menahan suku bunga membuat spread yield SBN dengan US Treasury semakin melebar sehingga mendorong capital inflow, efeknya Rupiah bisa semakin menguat.
Senada dengan Revo, VP Treasury Global Market Bank Mega, Dharma Setiawan juga menilai pergerakan Rupiah ditopang kebijakan The Fed. Namun pasar harus tetap mewaspadai data makro AS yang masih mencatatkan inflasi tinggi sehingga prospek Fed Funds Rate (FFR) untuk kembali naik masih terbuka dan Rupiah kembali volatil.
Seperti apa pelaku pasar melihat arah kebijakan The fed, apa dampaknya ke Rupiah dan pasar modal RI? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Vice President Treasury Global Market Bank Mega, Dharma Setiawan dan FX Analyst CNBC Indonesia Research, Revo Gilang Firdaus dalam Power Lunch,CNBCIndonesia (Jum'at, 03/11/2023)
-
1.
-
2.
-
3.