Robert Kiyosaki: Investor Saham & Obligasi Boncos di 2024!
Jakarta, CNBC Indonesia - Lagi, penulis buku Rich Dad & Poor Dad, Robert Kiyosaki berkomentar mengenai investasi lewat akun jejaring sosial X (dulu Twitter) miliknya. Kiyosaki menilai para investor saham dan obligasi bakal rugi di tahun depan dan dia pun menyampaikan strategi aset alokasi yang bisa mendatangkan keuntungan.
"Sangat Bodoh. Selamanya para pakar keuangan akan mempromosikan ide investasi cerdas dengan strategi 60/40 yang artinya 60% (dana dialokasikan) ke obligasi, dan 40% ke saham. Di 2024, investor (dengan strategi) 60/40 akan menjadi pihak yang mengalami kekalahan besar. Sebelum (kalian) karam dengan kapal (kalian), pertimbangkan untuk menempatkan 75% modal Anda di emas, perak, dan Bitcoin, 25% di saham properti dan minyak. Kombinasi ini bakal membuat Anda mampu menghadapi kehancuran besar dalam sejarah dunia, semoga berhasil dan berhati-hatilah," demikian cuitan Kiyosaki.
Alokasi aset & diversifikasi
Menempatkan semua modal investasi di saham sejatinya bisa-bisa saja, namun apakah Anda sudah siap dengan risikonya?
Meski sama-sama dilakukan dengan cara menyebar modal investasi, alokasi aset dan diversifikasi adalah dua hal yang berbeda.
Alokasi aset adalah menyebar modal investasi ke beberapa kelas aset yang berbeda, sebut saja ada saham, obligasi, dan instrumen pasar uang atau aset riil.
Sementara itu diversifikasi adalah menyebar modal investasi di satu kelas aset yang sama. Misalkan, jika Anda memilih saham maka Anda bisa menyebar modal investasi Anda ke saham sektor perbankan, pertambangan, consumer goods, dan sektor lainnya.
Tujuan dari alokasi aset dan diversifikasi sejatinya adalah untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan imbal hasil investasi Anda.
Saham dan obligasi seringkali disebut dalam konsep aset alokasi klasik. Dengan memiliki dua aset ini dalam portofolio investasi pribadi kita, maka kita bisa meminimalisir kerugian sekaligus memaksimalkan imbal hasil yang kita dapat di masa depan.
Alokasi aset yang ideal tentu harus didasari dari tujuan keuangan atau dari tingkat profil risiko investor yang bersangkutan. Investor yang memiliki profil risiko konservatif cenderung memiliki banyak aset-aset dengan fluktuasi rendah atau pendapatan tetap ketimbang yang berisiko tinggi.
(aak/aak)