
Belajar dari Bedu, Tas Mewah Istri Adalah Investasi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Komedian Bedu kembali muncul dengan kabar seputar keuangan pribadinya yang sedang kurang bersahabat. Bedu dikabarkan mulai menjual sejumlah aset, salah satu di antaranya adalah tas mewah milik istri, demi membayar utang dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Ya banyak kewajiban yang harus saya tunaikan setiap bulannya. Ada kebutuhan sehari-hari dan wajib membayar pinjaman," kata Bedu dalam tayangan podcast di YouTube , seperti dikutip InsertLive.
Adapun cicilan utang yang dimiliki Bedu adalah cicilan kendaraan, rumah, dan apartemen. Bedu mengatakan bahwa beberapa mobilnya terpaksa dijual untuk menutupi defisit pengeluaran.
Soal menjual tas mewah, Bedu mengatakan bahwa sang istrilah yang memutuskan untuk menjual tas mewah yang didapat dari pemberian Bedu.
"Padahal dia jualin tasnya. Saya kan sebagai suami suka beliin istri nggak ada masalah waktu itu, kayak gini sekarang pas lagi nggak ada akhirnya tasnya pada dijualin," pungkasnya.
Belajar dari kisah Bedu yang kini berjuang memulihkan kondisi ekonomi. Apakah bisa dikatakan bahwa tas mewah merupakan investasi yang bisa dijual untuk mencari untung atau menyelamatkan keuangan? Berikut penjelasannya.
Investasi atau tidak, semua tergantung dari tujuan si pemilik
Ketika si pemilik hanya membeli untuk dipakai, maka tas tersebut tidak bisa dikatakan sebagai investasi. Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi tas yang sering dipakai juga akan berkurang, alhasil harga jual kembali atau resale value dari tas tersebut menurun dan Anda sebagai pemiliknya malah merugi.
Namun jika mereka membeli karena ingin mendapatkan keuntungan di masa depan, atau untuk diperjual-belikan dalam jangka pendek, maka tas mewah itu bisa dikatakan sebagai investasi.
Pada intinya, investasi adalah kegiatan membeli aset atau barang dengan harapan meraih keuntungan di masa depan baik lewat kenaikan aset barang tersebut, maupun dari pendapatan tetap yang dihasilkan dari aset tersebut.
Lantas bagaimana jika, seseorang membeli tas mewah dengan tujuan untuk memakainya tapi beberapa tahun kemudian tas itu dijual, dan dia mendapat keuntungan dari penjualan itu?
Hal tersebut juga belum bisa dikatakan sebagai investasi karena keuntungan dari penjualan itu hanya sebatas keberuntungan.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belajar dari Bedu, Kalau Ngutang ke Pinjol ya Dilunasi!