Mau Beli Emas Saat Harga Turun? Ini Kekurangannya

Financial Expert, CNBC Indonesia
31 October 2023 12:55
Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (10/9/2023). Pengusaha emas setempat mengatakan sejak beberapa hari terakhir harga emas batangan di pasaran mengalami fluktuasi dengan kecenderungan naik yakni dari Rp1.053.000 menjadi Rp1.062.000 per gram yang dipicu konflik bersenjata Hamas-Israel sehingga berpengaruh pada penurunan jumlah transaksi sekitar 25 persen. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Foto: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas memang sedang mengalami penurunan dalam sehari ini. Sebut saja di Pegadaian, di mana emas batangan jenis Antam turun Rp 1.000, retro di Rp 5 ribu, dan UBS di Rp 6 ribu.

Apakah ini adalah saatnya untuk membeli?

Bukan rahasia lagi, harga aset yang sering disebut sebagai safe haven ini cenderung naik saat terjadi ketidakpastian ekonomi.

Ditambah lagi, emas batangan memang cukup menarik lantaran sifat dari instrumen ini yang merupakan aset riil.

Namun jangan salah, terlepas dari banyaknya keuntungan tersebut, emas juga punya sejumlah kekurangan yang harus diketahui. Jadi, bila Anda berniat untuk membeli emas maka ketahuilah beberapa kekurangan di bawah ini.

Emas tak hasilkan pendapatan pasif

Deposito akan menghasilkan bunga, surat berharga negara memiliki kupon imbal hasil, sementara itu sejumlah reksa dana dan saham bisa memberikan Anda dividen. Sementara itu emas tidak bisa memberikan Anda sebuah pendapatan berupa cash layaknya instrumen keuangan di atas.

Adapun keuntungan dari investasi emas hanyalah capital gain atau kenaikan harga emas itu sendiri seiring dengan berjalannya waktu.

Emas sama sekali tidak bisa untuk jangka pendek

Jangan berharap untung dalam investasi emas di jangka waktu pendek, Anda malah bisa rugi lantaran ada selisih yang tinggi antara harga beli dan harga buyback emas.

Terkadang selisih harga jual dan beli memang cukup tinggi, bahkan bisa mencapai dua digit. Itulah sebabnya mengapa sebelum Anda berinvestasi dengan membeli emas, Anda harus mantap dengan tujuan investasi jangka panjang.

Harga emas melambat saat perekonomian dunia stabil

Bukankah dalam lima tahun terakhir investasi emas menghasilkan keuntungan yang signifikan? Ya benar, namun ketahuilah bahwasannya kenaikan emas di lima tahun terakhir ini disebabkan karena adanya faktor-faktor eksternal seperti perang dagang Amerika Serikat dan China, Covid-19, hingga krisis perbankan di Amerika Serikat.

Pada intinya tidak akan ada yang bisa memprediksi apa yang terjadi di masa yang akan datang. Ketika perekonomian stabil dan tidak ada lagi sentimen-sentimen buruk yang bermunculan, maka harga emas bisa melambat. Perlambatan itu disebabkan karena investor di dunia akan lebih tertarik untuk menempatkan uangnya ke aset-aset berisiko seperti saham dan lainnya, ketimbang emas yang merupakan safe haven.

Penurunan harga emas tentu akan berpengaruh pada harga buyback emas, yang bisa berbuntut kerugian investasi.

Risiko hilang cukup tinggi

Hal ini berlaku bagi mereka yang berinvestasi dengan emas batangan. Meski sudah ada emas digital yang disediakan beberapa platform-platform investasi, masih banyak pula orang yang berpendapat bahwa membeli emas yang aman adalah dengan membeli emas batangan atau fisik.

Ketika kita memiliki emas dalam bentuk riil, maka akan ada keharusan tersendiri bagi kita untuk menyimpannya di tempat yang aman.

Meski Anda menyimpannya di tempat yang Anda rasa aman, risiko kehilangan akibat dicuri masih tetap ada. Untuk risiko yang satu ini, Anda bisa mengatasinya dengan menyewa safe deposit box.


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dear Investor, Kenali 2 Hal Sebelum Investasi Emas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular