Dampak Perang Israel, Emas Pegadaian Naik Rp17.000 per Gram

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
Minggu, 15/10/2023 09:23 WIB
Foto: Warga melakukan transaksi pembelian emas di Pegadaian kawasan Jakarta, Jumat (19/5/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan yang dijual di PT Pegadaian kompak menguat pada perdagangan hari ini, Minggu (15/10/2023),
Pegadaian sendiri menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam, Antam Retro, dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam ukuran 1 gram dibanderol di Rp 1.116.000, naik Rp17.000 per gram dari perdagangan sebelumnya di harga Rp1.099.000. Emas ini tersedia mulai ukuran/satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Sementara itu, emas Antam Retro harga 1 gram senilai Rp 1.083.000, naik Rp28.000 per gram dari perdagangan sebelumnya di harga Rp1.055.000. Antam Retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas Antam Retro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram.


UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera harganya Rp1.077.000 per gram, naik Rp27.000 per gram dari perdagangan sebelumnya di harga Rp1.050.000. Emas UBS yang tersedia lengkap mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Kenaikan emas pegadaian sejalan dengan kenaikan harga emas di pasar spot dunia. Pada perdagangan Jumat (13/10/2023) harga emas di pasar spot ditutup melesat 3,1% berada di posisi US$1.941,50 per troy ons.

Kenaikan pada hari Jumat adalah yang terbesar dalam satu hari untuk emas spot sejak 17 Maret. Kenaikan mingguan sebesar 5% pada minggu ini juga merupakan yang terbesar sejak Maret.

Lompatan harga emas terbaru terjadi setelah pemerintah Israel pada Kamis malam memperingatkan lebih dari 1 juta orang di Gaza Utara untuk mengungsi dari daerah tersebut ketika perang dengan Hamas meningkat. Perbincangan juga berkembang bahwa Israel telah memulai serangan darat besar-besaran di Gaza.

Meningkatnya kekacauan di Paskah Tengah terus mendorong permintaan safe-haven terhadap emas.


CNBC Indonesia Research


(saw/saw)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai