Gaji UMR Mau Hidup Slow Living Ala Lulu Tobing? Bisa!

Robertus Adrianto Serin, CNBC Indonesia
Kamis, 27/07/2023 17:45 WIB
Foto: Instagram @lutob

Jakarta, CNBC Indonesia - Kamu yang memiliki gaji UMR bisa loh nerapin gaya hidup slow living. Jangan salah kaprah, gaya hidup ini bukan cuma dilakukan oleh orang yang dompet tebal saja.

Slow living adalah cara untuk lebih menikmati hidup, membuat diri sendiri menjadi prioritas.

Gaya hidup ini adalah lawan dari hidup yang terburu-buru dan gelisah.


Mau sarapan enak tapi gelisah atau was-was telat masuk kantor. Kalau kamu masih mengalami hal tersebut berarti kamu kasih terjebak dalam hustle culture.

Jika kamu bangun 1 jam lebih pagi dari biasanya,. Kamu pasti bisa sarapan dengan tenang. Sarapan bersama keluarga atau bahkan masih sempat untuk membaca berita pagi.

Kamu akan lebih fokus jika bangun lebih pagi dibandingkan dengan bangun yang terburu buru bahkan tidak sempat sarapan atau minum kopi pagi.

Rasanya pasti lebih tenang dan lebih segar untuk memulai aktivitas seharian.

Ada manajemen waktu dalam slow living dan waktu tersebut diisi dengan aktifitas yang membuatmu hidup dan merasa utuh.

Caranya adalah mulai berhenti dengan mode autopilot atau kamu harus lebih sadar dengan apa yang dilakukan dan dimiliki.

Misalnya dengan pekerjaan di mana kamu harus tau kapan berhenti untuk bekerja. Misalnya pekerjaan yang terus menumpuk dengan jobdesk yang berbeda.

Ultra Multitasking atau pekerjaan yang berbeda dikerjakan dalam satu waktu hanya membuatmu burnout atau bahkan stress kronis yang bisa membuat fisik kamu melemah..

Alih-alih produktif, hal ini hanya akan membuatmu mengalami penurunan produktivitas hingga 40%, menurut beberapa penelitian.

Hidup lebih lambat artinya fokus pada pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan optimal dan tepat waktu.

Memang sulit tampaknya jika dalam realisasi di dunia kerja karena adanya tuntutan kantor. Namun tidak ada salahnya saat menerima pekerjaan yang multitasking dan dirasa mengganggu produktivitas untuk dibicarakan ke atasan atau HRD untuk menemukan solusinya.

Jika kamu sadar soal pekerjaanmu, kamu juga harus sadar bahwa tubuhmu harus istirahat. Jangan paksakan untuk selalu pergi dan mulai kurangi menggunakan handphone di waktu yang tidurmu.

Hal ini juga berhubungan dengan keberanian menolak ajakan untuk pergi saat merasa lelah dan harus istirahat. Misalnya jika pulang kantor diajak untuk pergi nongkrong tapi keadaannya kamu sudah sangat lelah dan mengantuk. Tidak ada salahnya untuk mengatakan tidak.

Apa lagi yang akan membuat hidupmu terasa lambat?

Kebahagiaan bersama keluarga atau orang terdekat. Bercengkrama atau jalan-jalan bersama bisa membuat hati lebih senang. Jadwalkan untuk bertemu dengan mereka. Mereka bisa jadi tempat untuk bercerita hingga berkeluh kesah.

Jalan-jalan ke luar atau healing juga akan membuat kamu lebih tenang dan bisa lebih bahagia sehingga akan menyeimbangkan diri dari kebisingan pekerjaan dan lainnya.

Jadi, sebenarnya hidup slow living bisa diterapkan oleh semua orang karena ini tentang mengatur diri sendiri menjadi prioritas.


(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Pantau Revisi Aturan Polis Asuransi Usai Putusan MK