Catat! Asuransi Pendidikan Bukan untuk Nabung Uang Sekolah

Aulia Akbar, CNBC Indonesia
25 July 2023 07:30
Ilustrasi Cerita Bunda Lihat Anak Pertama Masuk Sekolah
Foto: iStock

Jakarta, CNBC Indonesia - Apakah Anda  pernah ditawari produk bernama asuransi pendidikan? Bagi Anda yang sudah membelinya, apakah Anda yakin bahwa dengan ini anak Anda pasti bisa sekolah hingga jenjang tinggi?

Kenaikan biaya pendidikan di Indonesia memang sangat nyata. Di awal 2020, salah satu perusahaan asuransi di Indonesia bahkan menyebut bahwa inflasi biaya pendidikan di Indonesia bisa mencapai 20% per tahun, sementara untuk perguruan tinggi bisa sampai 40%.

Bersamaan dengan munculnya informasi ini, beredar pula konten-konten di dunia maya yang membahas seputar asuransi pendidikan versus tabungan pendidikan baik dalam bentuk edukasi maupun promosi produk asuransi.

Lantas apakah benar, dengan membeli asuransi pendidikan, Anda "pasti" bisa menjawab masalah ini? Berikut adalah hal yang harus Anda ketahui seputar asuransi pendidikan.

Asuransi pendidikan adalah asuransi jiwa dengan tambahan manfaat

Sejatinya, asuransi pendidikan adalah asuransi jiwa yang diberikan manfaat tambahan berupa dana tabungan atau investasi.

Selama Anda akan membayar iuran (premi) secara rutin, perusahaan asuransi akan memberikan uang santunan ke keluarga jika pencari nafkahnya mengalami cacat tetap total atau meninggal dunia.

Selain itu, ada beberapa asuransi pendidikan yang juga dilengkapi dengan manfaat pertanggungan biaya berobat untuk rawat inap serta penyakit kritis bagi si pencari nafkah.

Dengan memiliki asuransi ini, diharapkan keluarga tidak akan mengalami kesulitan untuk membayar sekolah anak di masa depan jika ada musibah datang.

Promo asuransi pendidikan belum tentu bikin cuan

Seringkali Anda menemukan promo-promo dalam asuransi pendidikan seperti loyalty bonus, total manfaat yang melebihi 100% dari target dana pendidikan, santunan sebesar dua kali lipat ketika meninggal dunia, dan lain sebagainya.

Pemanis-pemanis seperti ini tentu membuat calon nasabah tergiur untuk membeli lantaran khawatir dengan kenaikan biaya pendidikan yang tinggi.

Namun ketahuilah bahwa keberhasilan asuransi ini dalam membantu keluarga Anda, akan bergantung dengan perhitungan Anda sendiri terkait biaya pendidikan anak Anda.

Bisa saja, uang pertanggungan yang cair saat Anda meninggal dunia tidak mampu menutupi biaya pendidikan anak jenjang menengah hingga tinggi, lantaran biaya pendidikan sudah mengalami kenaikan.

Atau mungkin saja, pencairan di tahun ke 10 atau 15 berada di luar ekspektasi Anda dan tidak cukup untuk membayar biaya sekolah.

Asuransi tidak akan pernah jadi tabungan

Sebagai pencari nafkah, Anda tetap harus menyisihkan uang baik itu ke tabungan biasa, deposito, surat berharga negara, reksa dana, atau saham untuk mengumpulkan dana pendidikan anak nantinya.

Sejatinya, berasuransi tidaklah sama dengan menabung. Asuransi pendidikan memang dilengkapi dengan fitur tabungan atau investasi, namun tujuan besar berasuransi bukan untuk mengumpulkan dana pendidikan anak, melainkan untuk menghadapi musibah yang muncul saat Anda berjuang mengumpulkan dana pendidikan anak.

Itu sebabnya, penting sekali untuk membuat proyeksi seputar kebutuhan dana pendidikan sang anak dalam jangka pendek maupun panjang.

Tanpa memiliki tabungan atau investasi, besar kemungkinan Anda akan mengandalkan pembiayaan atau utang demi memenuhi kebutuhan wajib ini.


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Beli Asuransi? Baca Ini Dulu Biar Gak Merasa Rugi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular