Jangan Pernah Investasi, Kalau Belum Tahu Ini!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 12/07/2023 14:15 WIB
Foto: Foto : detikcom

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor saat pertama kali melakukan investasi seringkali salah ambil langkah karena mau langsung terjun dengan modal besar tanpa pahami cara, untung, serta risiko terlebih dahulu.

Padahal bisa dimulai dengan mengenali profil risiko masing-masing terlebih dahulu agar bisa menyesuaikan style investasi sendiri.

Maka dari itu, setiap investor, perlu mengetahui profil risiko dalam berinvestasi. Umumnya, ada 3 profil risiko seseorang dalam berinvestasi, diantaranya sebagai berikut:


1.Konservatif

Profil ini merupakan sebutan bagi Anda yang menghindari risiko tinggi. Instrumen yang cocok bagi Anda dengan profil konservatif adalah instrumen yang "aman", yaitu memiliki nilai kenaikan yang cenderung stabil, tidak fluktuatif, namun terjamin.

Instrumen yang cocok diantaranya adalah reksa dana pasar uang, deposito, surat utang negara.

2.Moderat

Profil ini pas bagi Anda yang masih dapat menoleransi sebagian risiko penurunan nilai investasi, tapi pada saat yang sama tidak ingin mendapatkan terlalu sedikit keuntungan.

Orang moderat masih bisa menerima penurunan nilai investasi hingga tingkat tertentu, karena cost yang timbul dari kerugian yang mungkin terjadi, bernilai lebih tinggi dari profil konservatif namun masih cenderung aman. Begitu juga dengan return yang mungkin diperoleh.

Nah, bagi Anda yang merasa memiliki profil moderat, Anda dapat memiliki instrumen seperti reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan saham-saham bluechip.

3.Agresif

Jika Anda termasuk orang yang tidak takut mengambil risiko tinggi karena merasa optimis akan berhasil mendapatkan keuntungan tinggi pula, berati inilah profil risiko Anda, yakni agresif.

Profil risiko ini cocok bagi Anda yang mengejar peningkatan nilai investasi dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki usia cukup muda, tidak ada salahnya mencoba instrumen yang diperuntukkan bagi investor agresif, karena Anda memiliki waktu lebih banyak jika keuntungan yang didapatkan tidak sesuai dengan rencana.

Orang dengan profil risiko ini dapat menoleransi penurunan nilai investasi dalam jumlah besar. Contoh instrumen investasi untuk profil agresif diantaranya saham lapis dua atau tiga (2nd & 3rd liner), produk derivatif, reksa dana indeks & ETF, dan reksa dana saham.


(ras/ras)