Reksa Dana Indeks Cuan Tinggi, Ini Cara Diversifikasinya

Aulia Akbar, CNBC Indonesia
Senin, 10/07/2023 14:10 WIB
Foto: Shutterstock/

Jakarta, CNBC Indonesia - Keuntungan beberapa reksa dana pendapatan tetap yang mencapai dua digit secara year to date (YTD) di saat terjadinya pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mungkin terlihat cukup menggiurkan, namun bagaimanakah cara investasi yang aman dari segi risiko?

Ketidakpastian ekonomi global menjadi penyebab utama kenapa laju IHSG sepanjang 2023 menjadi lesu. Berawal dari harga komoditas yang merosot, kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve dan lain sebagainya.

Lain dengan IHSG, Indeks Sri Kehati mampu menorehkan pencapaian gemilang. Hal ini karena konstituen dengan bobot terbesar mencatatkan kenaikan signifikan sepanjang 2023 sementara itu hal serupa pun terjadi pada Indeks MSCI Indonesia, yang menorehkan kinerja positif.


Sejatinya, dengan reksa dana saja investor bisa memiliki banyak pilihan investasi baik untuk jangka pendek, menengah dan panjang.

Namun untuk mengoptimalkan imbal hasil dan meminimalisir risiko yang optimal, investor tentu membutuhkan lebih dari satu produk reksa dana.

Berikut adalah dua cara diversifikasi reksa dana yang bisa Anda lakukan

Diversifikasi berdasarkan tujuan keuangan

Ketika acuan diversifikasi itu berdasarkan tujuan keuangan, maka Anda bisa membeli reksa dana campuran, saham atau indeks untuk merealisasikan tujuan keuangan atau cita-cita jangka panjang Anda. Sebut saja untuk yang jangka waktu investasinya di atas lima tahun.

Sementara untuk tujuan jangka menengah atau pendek, Anda bisa memilih reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap.

Diversifikasi berdasarkan usia investor

Tidak dapat dipungkiri bahwa usia tentu bisa menjadi faktor penentu instrumen investasi yang dipilih. Semakin tua usia, maka alangkah disarankan untuk lebih memiliki banyak instrumen rendah risiko dalam portofolio investasi, begitu pula sebaliknya.

Ketika seseorang masih berada dalam rentang usia produktif, instrumen investasi tinggi risiko seperti reksa dana saham atau reksa dana indeks saham mungkin menjadi pilihan yang tepat mengingat imbal hasilnya yang cukup signifikan dalam jangka panjang.

Pertimbangan pemilihan instrumen juga didasari dengan pemikiran bahwa semakin muda usia, semakin panjang jangka waktu yang dimiliki untuk mengumpulkan dana pensiun. Sementara semakin tua usia, semakin dekat mereka dengan masa pensiun.

Ketika masa pensiun tiba, maka seseorang bisa mencairkan seluruh atau sebagian reksa dana yang dimiliki agar dana hasil penjualan bisa dimasukkan ke surat berharga negara, agar orang yang bersangkutan bisa mendapat penghasilan pasif dari sana.


(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Intip Investasi Pilihan Nasabah Tajir Era Perang Dagang Trump