Catat! Ini Alasan Kenapa ORI023 Layak Dibeli
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengungkapkan, Obligasi Ritel (ORI) yang diterbitkan oleh Negara menjadi salah satu instrumen investasi yang layak dibeli. Karena selain menguntungkan, instrumen investasi ini memiliki risiko sangat rendah.
Dalam investasi menurut Deni, investor akan dihadapkan pada tiga risiko, antara lain risiko gagal bayar, risiko volatilitas pasar, dan likuiditas.
Untuk gagal bayar, dia menyebut bahwa risiko itu tidak akan dialami oleh para investor ORI, khususnya seri terbaru, yakni ORI023.
"Selama negara berdiri, itu enggak mungkin default karena sudah diamankan UU bahwa pemerintah harus membayar kupon dan bunga. Tidak akan ada risiko gagal bayar, kecuali negara bubar," kata dia dalam MABAR ORI023 CNBC Indonesia, Jumat (30/6/2023).
Kemudian lanjutnya, risiko likuiditas juga tidak terdapat pada instrumen investasi ORI023. Hal ini karena instrumen tersebut bersifat tradeable atau dapat diperjualbelikan.
Sedangkan untuk risiko volatilitas pasar, ORI023 sangat berbeda dengan saham yang memiiki tingkat volatilitas tinggi. Selain itu ORI023 juga ditawarkan dengan suku bunga tetap dan menggiurkan, yakni sebesar 5,09% dan 6,1%.
"Artinya kalau di market suku bunga acuan 6%, kemudian tiba-tiba naik 7%, kan kita kehilangan peluang cost 7%. Sehingga kalau kita jual, akan diskon harganya. Jadi bikin kita rugi. Tapi kalau suku bunga turun di market 5%, kita kan lebih tinggi dari market, kalau dijual bisa harga premium," tambah Deni.
Seperti diketahui pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan risiko Kementerian Keuangan telah menerbitkan SBN Ritel jenis ORI seri terbaru ORI023. SBN Ritel seri keempat yang diterbitkan tahun ini memiliki dua tenor, yakni ORI023-T3 dengan tenor 3 tahun dan ORI023-T6 dengan tenor 6 tahun.
Adapun keduanya ditetapkan memiliki kupon fixed sebesar 5,9% dan 6,1% per tahun. Dengan kata lain, imbal hasil yang ditawarkan di atas rata-rata bunga deposito perbankan.
Pembelian bisa dilakukan mulai dari Rp 1 juta dengan maksimal Rp 5 miliar untuk tenor 3 tahun serta Rp 10 miliar untuk tenor 6 tahun. Adapun ORI023 mulai ditawarkan pada 30 Juni hingga 20 Juli 2023.
(dpu/dpu)