5 Kebiasaan Ini Bikin Harga Mobil Terjun Bebas Pas Dijual

Aulia Akbar, CNBC Indonesia
17 June 2023 09:45
Ilustrasi Mobil Bekas
Foto: Dok. Shutterstock

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mobil memang mengalami depresiasi setiap tahunnya, hal itu lah yang membuat aset ini tidak layak jadi investasi.

Meski demikian, masih ada faktor lain yang menyebabkan harga mobil anjlok di bawah harga pasaran, dan itu berkaitan sama kebiasaan pemiliknya. Kalau sudah begini, maka pemilik mobil bisa sangat merugi ketika menjual mobilnya.

Bila Anda tidak mau mengalami hal seperti ini, ketahui lima kebiasaan yang harus dihindari supaya harga mobil pribadi Anda tidak terjun bebas saat dijual.

Merokok di dalam mobil

Sering merokok dalam mobil, bau rokok tentu akan menempel dan meresap ke dalam pelapis di interior. Alhasil meski Anda membeli parfum mobil, bau rokok akan tetap tercium.

Selain bau, interior pun berpotensi rusak karena rokok. Misalnya, pelapis jok yang jadi bolong akibat tersundut, atau saringan AC-mu bakal cepat kotor.

Kebiasaan ini tentu membuat Anda harus merogoh kocek dalam sebelum menjualnya, sebut saja dengan membawa mobil ke salon demi perawatan interior.

Ugal-ugalan

Apa sih akibat dari ugal-ugalan? Tentu saja mobil berpotensi lecet atau bisa jadi penyok, atau rusak.

Mengetahui mobil bekas tabrakan tidaklah hal sulit. Walaupun sudah diketok atau direparasi, pasti strukturnya akan berbeda.

Mobil bekas tabrakan tentu akan dihargai lebih rendah ketimbang yang terawat dengan baik.

Cuek usai servis rutin

Poin ini erat kaitannya dengan servis rutin. Bila pemilik rajin melakukan servis di bengkel resmi, tentu riwayat servisnya bakal tercatat dengan baik di buku servis. Tapi jika servisnya di bengkel umum, riwayat servis sering kali diabaikan.

Apabila kamu bertemu calon pembeli cukup kritis, maka bisa saja mereka menawar mobilmu dengan harga yang rendah lantaran tidak ada riwayat servis yang jelas.

Maka dari itu, bila Anda lebih sering ke bengkel umum, ada baiknya untuk mengumpulkan kwitansi servis dari awal hingga akhir. Hal itu ditujukan agar Anda bisa jelaskan dengan baik ke calon pembeli soal bagian mana saja yang sudah diganti.

Sering modifikasi

Menjual mobil yang sudah dimodifikasi itu risikonya tinggi, lantaran komponen-komponen modifikasi bisa jadi bisa menimbulkan masalah terhadap mobil.

Sebagai contoh, kadang seseorang sering gonta-ganti velg dan ban yang lebih besar agar mobilnya terlihat gagah. Padahal, pabrikan mobil sudah memilih ban dengan ukuran yang dianggap sesuai dengan mobil-mobil yang mereka produksi.

Terlepas dari apakah Anda menggunakan komponen aftermarket yang mahal atau buatan murah. Intinya spesifikasi mobil Anda sudah tidak lagi standar.

Pabrikan pasti mendesain sebuah produk sesuai dengan spesifikasinya agar performa mobil yang Anda miliki bisa lebih baik.

Tak sabar ketika banjir

Apa yang terjadi kalau tiba-tiba Anda menerjang banjir? Tentu saja air berpotensi masuk ke ruang pembakaran lewat saringan udara. Komponen pun jadi rusak.

Itulah sebabnya mobil bekas kebanjiran harganya bakal jatuh.

Alangkah baiknya untuk tidak memaksakan untuk menerobos banjir guna menjaga kondisi mobil Anda.


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Butuh Tabungan Berapa Sih untuk Dinilai Sanggup Punya Mobil?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular