Ini yang "Haram" Dilakukan Pemegang Reksa Dana, Berani Baca?
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu strategi mencari keuntungan lewat saham adalah dengan metode swing trading atau trading saham dalam jangka pendek. Ketahuilah bahwa strategi ini tidak tepat untuk diaplikasikan di reksa dana.
Swing trading sendiri adalah strategi jual-beli yang umumnya dilakukan di saham, di mana saham yang dibeli akan dipegang (hold) selama beberapa hari, pekan, atau bulan lalu dijual lagi saat harganya naik.
Dalam reksa dana, tidak ada istilah trading dan kalaupun investor harus mengganti reksa dana yang dimiliki dalam jangka pendek, ada istilah switching.
Switching ditujukan untuk memitigasi risiko dan mengoptimalkan imbal hasil yang didapat dalam investasi reksa dana.
Lantas bagaimanakah cara melakukan switching, dan apa saja yang harus diperhatikan ketika investor hendak melakukan ini? Berikut ulasannya.
Switching reksa dana
"Switching dilakukan dengan cara melihat momentum market, misalnya momentum saat ini mungkin sudah waktunya mengurangi beberapa porsi reksa dana saham dan sedikit tambah di fixed income (pendapatan tetap), atau nanti pada saat risk appetite naik lagi, maka beli (reksa dana) saham maka porsi reksa dana sahamnya bertambah," ujar CEO Edvisor, Praska Putrantyo, dalam Mutual Fund Review CNBC Indonesia (15/5).
Praska menambahkan, momentum yang dimaksud tentunya yang berkaitan dengan isu ekonomi yang harus diperhatikan.
Switching juga sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan jenis reksa dananya, misalkan dari reksa dana pendapatan tetap ke saham atau campuran, bukan dari satu reksa dana saham ke reksa dana saham lainnya.
Switching reksa dana juga tidak bisa dilakukan di hari yang sama lantaran perubahan harga reksa dana terjadi dalam satu hari.
Oleh karena itu, proses switching baiknya dilakukan dalam beberapa bulan dengan melihat apakah kinerja reksa dana tersebut bisa mengungguli indeks acuan atau sebaliknya.
Bersamaan dengan itu, Financial Expert CNBC Indonesia Ayyi Achmad Hidayat juga memberikan saran bagi investor pemula untuk berinvestasi reksa dana.
Pada intinya jika seseorang berniat memilih reksa dana maka ada baiknya untuk memilih produk dari manajer investasi yang memiliki kinerja baik dalam jangka panjang.
Hal itu disebabkan karena reksa dana itu sendiri merupakan produk investasi, seorang investor harus melihat kinerja produk itu dalam jangka panjang.
(aak/aak)