
Selain Naik Gaji & Bonus, Kado Ini Bikin Karyawanmu Happy

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan gaji mungkin menjadi cara bagi para pengusaha untuk menyejahterakan dan menyenangkan hat karyawan agar mereka memilih bertahan di tempat kerjanya. Tapi masih ada cara lain yang bisa dilakukan, untuk melakukan dua hal itu.
Hal ini juga bukan bonus melainkan fasilitas asuransi kesehatan. Bayangkan, jika seorang karyawan jatuh sakit, dan tak memiliki jaminan kesehatan, maka bukan hanya mereka yang akan terbebani secara finansial.
Pelaku usaha pun bisa terbebani secara finansial lantaran penurunan produktivitas di tempat usaha Anda. Apalagi jika Anda ikut menanggung biaya pengobatan karyawan, masalah arus kas pun bisa menjadi ancaman bagi Anda.
Itulah alasan mengapa tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan pemberian asuransi kesehatan bagi karyawan.
Polis asuransi kumpulan bisa didefinisikan sebagai polis asuransi yang diterbitkan suatu organisasi yang membeli perlindungan asuransi, bagi suatu kelompok atau grup tertentu.
Perbedaan yang cukup jelas antara asuransi individu dan kumpulan adalah kontraknya. Satu kontrak asuransi kumpulan tidak untuk mengasuransikan satu orang atau keluarga, namun satu kelompok atau grup yang umumnya adalah karyawan.
Pihak tertanggung (karyawan), bukanlah pihak yang membuat dan berhak menerima salinan kontrak induk. Mereka akan diberikan "sertifikat asuransi" dari pemegang polis yang dalam hal ini adalah perusahaan tempat mereka bekerja.
Umumnya, asuransi kumpulan menjadi sebuah program kesejahteraan karyawan yang diprakarsai oleh pemberi kerja.
Beberapa manfaat umum yang diberikan mencakup asuransi kesehatan kumpulan, jiwa kumpulan, maupun program pensiun kumpulan.
Seleksi risiko di asuransi karyawan beda dengan perorangan
Proses identifikasi dan seleksi risiko alias underwriting asuransi kumpulan berbeda dengan perorangan. Seperti diketahui dalam proses ini, ada peninjauan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kesehatan calon-calon tertanggung (karyawan).
Sebut saja dalam asuransi kesehatan karyawan, perusahaan asuransi akan menilai risiko dari suatu grup karyawan.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkiraan tingkat morbiditas suatu grup karyawan antara lain adalah:
- Sifat dari industri dimana para calon tertanggung bekerja
- Distribusi usia dalam grup, makin tua usia tentu makin tinggi tingkat morbiditasnya
- Distribusi pria dan wanita dalam grup karyawan, hal itu disebabkan karena meski di usia yang sama, tingkat morbiditas wanita cenderung lebih tinggi dari pria
Jangan asal-asalan beli asuransi karyawan
Untuk membeli asuransi tentunya mudah, Anda hanya perlu mengontak broker atau agen asuransi dari perusahaan asuransi yang dituju saja. Namun hal penting yang mesti dilakukan sebelum itu adalah mengetahui perusahaan asuransi yang baik dan sehat secara keuangan.
Anda tentu tidak mau jika suatu saat karyawan Anda mengeluh karena sulitnya melakukan klaim asuransi. Maka dari itu, lakukanlah penelusuran terhadap produk asuransi di pasaran, cari tahu apakah asuransi tersebut cepat dalam urusan klaim atau sebaliknya.
Pastikan juga, Anda telah memilih produk dari perusahaan yang memiliki besaran rasio pencapaian (risk based capital/RBC) di atas 120%. Berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berdasarkan POJK No. 71/POJK.05/2016, nilai RBC minimal dari sebuah perusahaan asuransi adalah 120%. Semakin tinggi tentu semakin sehat.
Nilai RBC bisa Anda lihat di laporan keuangan perusahaan asuransi terkait, dan bisa Anda akses kapanpun.
Pastikan mampu bayar
Pastikan juga bahwa Anda sebagai pemilik usaha mampu membayar premi asuransi kesehatan yang Anda beli untuk karyawan. Pada intinya, premi adalah pengeluaran yang harus dibayar, besarannya tentu saja akan mengikuti banyaknya manfaat-manfaat yang dipilih.
Semakin mahal premi, maka semakin besar pula pengeluaran yang harus Anda bayarkan dan bukan tidak mungkin hal itu justru akan menggerus laba atau keuntungan bersih Anda.
Oleh karena itu, tinjaulah keuangan usaha Anda. Bila memang tidak memungkinkan bagi Anda untuk membayar premi asuransi, opsi lainnya adalah dengan membayar iuran BPJS Kesehatan karyawan.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Asuransi Kantor, Kamu Masih Belum Aman!
