Waduh! Di Indonesia Cuma 30% Karyawan Punya Dana Darurat

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisaris Utama BNI Asset Management Eko Priyo Pratomo mengungkapkan hanya 30% karyawan di Indonesia yang memiliki dana darurat (emergency fund). Padahal, dana darurat menjadi salah satu 'bantalan' keuangan untuk mengantisipasi kondisi darurat yang membutuhkan uang tunai segera.
"Yang punya dana darurat sampai 3 bulan kurang dari 30%. Bayangkan kita punya dana darurat haya 3 bulan, ini seperti cadangan devisa, kita cuma bisa hidup 3 bulan. Tapi yang tidak punya jauh lebih banyak," kata Eko dalam BNI Emerald Market Outlook 2023, Kamis (9/3/2023).
Pengelolaan keuangan pada dasarnya pengelolaan risiko, terutama untuk mengelola masa depan. Untuk memenuhi kebutuhan masa depan, menurut Eko, bisa dicapai melalui investasi sebagai kendaraan.
Sayangnya, investasi pun masih belum dilakukan sebagian masyarakat Indonesia. Meski pemanfaatan produk keuangan perbankan sekitar 85%, baru 41% masyarakat yang berinvestasi.
"Kami mengharapkan bagaimana kita melakukan edukasi untuk orang melakukan proses investasi yang paling sederhana, misalnya dana darurat," kata dia.
Dana darurat merupakan salah satu investasi jangka pendek, yang menggunakan instrumen tabungan, deposito, atau pasar uang. Kemudian pendidikan, dan dana pensiun.
"Jadi kita memiliki investasi dalam literasi keuangan, dan mengharapkan every single invest itu should be a goal," ungkapnya.
[Gambas:Video CNBC]
Bos BNI: Rupiah Digital Bebas "Spekulasi", Transaksi Aman
(rah/rah)