Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 2.000/Gram
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam hari ini (31/01/23) melandai selaras dengan pelemahan emas dunia di tengah gejolak pasar yang menunggu keputusan dari Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed. Kekhawatiran para pelaku pasar menimbulkan tekanan yang menyebabkan logam mulia ini terus melandai.
Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1 gram terpantau turun Rp 2.000 di harga Rp 1.027.000 per batang. Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan Rp 931 ribu per gram. Harga tersebut malah turun Rp 3.000 sama dari perdagangan sebelumnya.
Harga emas Antam yang diperjualbelikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.
Emas dunia ditutup melemah pada penutupan perdagangan Senin (30/1/2023), mencapai US$ 1.922,52 per troy ons atau terkoreksi sebesar 0,25%. Penurunan sudah berlangsung sejak Kamis pekan lalu dan membuat harga emas turun 1,2% dalam tiga hari perdagangan.
Harga emas kemarin terpukul melayang di bawah $1.925 per ons setelah penguatan dolar AS dan investor sedang menanti keputusan suku bunga dari bank sentral utama.
Indeks dolar naik pada perdagangan kemarin dan ditutup pada posisi 102,28, lebih tinggi dari posisi 101,93 pada hari sebelumnya. Artinya, Jika nilai dolar meningkat, maka harga emas biasanya akan turun.
Fed diperkirakan akan memberikan kenaikan seperempat basis poin pada Rabu (01/02/23), sementara investor menantikan pernyataan dari pembuat kebijakan untuk mengetahui apakah bank sentral dapat memperingatkan tentang ekspektasi penurunan suku bunga.
Data inflasi inti AS melambat pada bulan Desember menjadi 6,5% (yoy), meskipun pengeluaran personal kontraksi pada bulan kedua. Walau inflasi AS cenderung melandai, ekonomi negara Paman Sam tersebut terus memperlihatkan tanda-tanda kekuatan. Pasar tenaga kerja tetap ketat dan ekonomi mampu tumbuh 2,9% pada kuartal IV-2022, melampaui proyeksi pasar 2,6%. Data klaim pengangguran juga terendah sejak April 2022.
Rapat FOMC The Fed akan digelar hari ini, 31 Januari hingga 1 Februari 2023. Pelaku pasar memperkirakan suku bunga hanya akan dinaikkan sebesar 25 bps. Namun, kenaikan suku bunga akan membuat dolar AS melambung dan ini akan memiliki dampak negatif pada harga emas. Dolar yang menguat membuat emas semakin mahal dan sulit untuk dijadikan investasi.
Sementara The Fed diprediksi akan memangkas kenaikan suku bunga 25 bps minggu depan dari 50 bps bulan Desember, ECB dan BoE diproyeksi akan tetap dengan kenaikan 50bps.
Emas sangat sensitif terhadap prospek suku bunga karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil dan sebaliknya.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(pap/pap)