
Harga Emas Antam Hari Ini: Melesat Rp 7.000/Gram!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam berbalik naik pada perdagangan Kamis (19/01/23) setelah penurunan dua hari sebelumnya. Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1 gram terpantau naik Rp 7.000 menjadi Rp 1.029.000 per batang.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan Rp 935 ribu per gram. Harga tersebut juga naik Rp 7.000 dari perdagangan kemarin.
Harga emas Antam yang diperjualbelikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.
Kenaikan harga emas Antam ini tampak seperti fenomena anomali. Pasalnya pergerakan emas Antam berbanding terbalik dengan gerak harga emas dunia. Terlebih nilai tukar rupiah juga terpantau menguat.
Pada penutupan perdagangan kemarin saja, emas ditutup melemah 0,24% di posisi US$ 1.903,78 per troy ons, memperpanjang tren pelemahan selama tiga hari dengan total pelemahan mencapai 0,86%.
Pelemahan tiga hari beruntun ini membuat emas terancam terdepak dari level psikologis US$ 1.900 per troy ons setelah berada di level tersebut sejak Jumat pekan lalu.
Analis dari RJO Futures, Daniel Pavilonis, mengatakan harga emas melandai karena harganya yang sudah terlalu tinggi.
"Kita melihat koreksi besar di sini. Arahnya emas berbalik arah dari rally dan akan ada aksi jual dalam jumlah besar," tutur Pavilonis, dikutip dari Reuters.
Sementara itu, mata uang garuda sukses menguat melawan melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin. Melansir data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan di Rp 15.085/US$ menguat 0,49% di pasar spot. Sebelumnya rupiah sempat menyentuh Rp 15.060/US$.
Perhatian rupiah memang tertuju pada pengumuman kebijakan moneter Bank Indonesia (BI). BI sudah memulai Rapat Dewan Gubernur (RDG) kemarin, dan hasilnya akan diumumkan hari ini.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia mayoritas memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan. Menariknya, beberapa memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga acuan.
Dari 13 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral akan mengerek mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 menjadi 5,75%.
Sebanyak tiga institusi/lembaga memproyeksi BI akan menahan suku bunga di level 5,50%.
Hal ini membuat pelaku pasar menaruh perhatian penuh, sebab jika suku bunga ditahan, tentunya ada risiko rupiah kembali tertekan.
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pecah Rekor! Harga Emas Mencapai Tertinggi Sepanjang Masa