Melesat Lagi, Harga Emas Antam Makin Jauh di Atas Rp 1 Juta

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
Jumat, 13/01/2023 10:13 WIB
Foto: Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) pada Jumat (12/01/23) naik menghentikan tren stagnan dua hari sebelumnya setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) bergerak sesuai ekspektasi pasar.

Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1-gram terpantau naik Rp 1.042.000 per batang atau tumbuh Rp 7000, di level tertinggi sejak Maret tahun lalu.


Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) ditetapkan Rp 950 ribu per gram. Harga tersebut juga naik Rp 7000 dari perdagangan kemarin.

Adapun harga emas hari ini berdasarkan ukuran, yakni, sebagai berikut:

Pada perdagangan Kamis (12/01/2023), emas ditutup melambung 1,1% mendekati $1900. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 26 April 2022 atau hampir sembilan bulan terakhir karena dolar terus turun dan imbal hasil Treasury turun karena investor mencerna laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) terbaru untuk AS.

Sesuai ekspektasi pasar, tingkat inflasi tahunan melambat ke level terendah sejak Oktober 2021 dan headline CPI turun untuk pertama kalinya sejak Mei 2020, dipimpin oleh penurunan biaya energi.

Bagi para pelaku pasar emas, melandainya inflasi ini tentu menjadi angin segar dimana saat inflasi terus melandai, bank sentral AS the Federal Reserve (The Fed) bisa semakin melonggarkan kebijakan moneter mereka.

"Inflasi sudah jauh melandai sehingga ada ruang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga hanya sebesar 25 bps pada Februari 2023" sebut Ekonom ING James Knightley.

Jika kenaikan suku bunga semakin moderat maka harga emas bisa melambung tinggi. Sebagai catatan, harga emas dunia telah menguat 16,4% menjadi US$ 267 per troy ons sejak awal November 2022 atau sejak terakhir kali The Fed melakukan kenaikan suku bunga secara agresif sebesar 75 bps.

Emas sangat sensitif terhadap prospek suku bunga karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai