
Duh! Harga Emas Antam Turun Tajam, Ada Apa?

CNBC Indonesia Jakarta - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) atau yang dikenal dengan emas Antam hari ini terpantau turun drastis. Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1 gram merosot sebesar Rp 9.000 menjadi Rp 1.022.000 per batang.
Dikutip dari data laman resmi Logam Mulia, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) ditetapkan Rp925 ribu per gram. Harga itu terjun Rp 9.000 per gram dari perdagangan kemarin.
Adapun harga emas hari ini berdasarkan ukuran, yakni, sebagai berikut
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Penurunan harga emas Antam terjadi akibat harga emas dunia pada perdagangan Kamis jeblok lebih dari 1% setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat yang lebih bagus dari ekspektasi.
Data tenaga kerja yang dirilis Automatic Data Processing Inc. (ADP) menunjukkan sektor swasta AS menambah tenaga kerja sebanyak 235.000 orang, jauh di atas estimasi Dow Jones sebesar 153.000 orang. Kenaikan upah juga tercatat cukup tinggi.
Pemerintah AS juga melaporkan klaim tunjangan pengangguran mingguan lebih rendah dari ekspektasi.
Data tersebut cukup mengejutkan mengingat bank sentral AS (The Fed) sangat agresif dalam menaikkan suku bunganya.
Sepanjang 2022, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 425 basis poin menjadi 4,25% - 4,5%, menjadi yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Kenaikan tersebut juga menjadi yang paling agresif sejak tahun 1980an.
Pada 2023, The Fed berpeluang menaikkan suku bunga dua kali lagi, 50 basis poin pada Februari dan 25 basis poin sebulan berselang hingga menjadi 5% - 5,25%. Itu kan menjadi level puncak suku bunga di Amerika Serikat, tersirat dari Fed dot plot yang dirilis Desember lalu.
Dengan pasar tenaga kerja yang kuat, The Fed berpeluang menahan suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama, sehingga menekan harga emas.
Penurunan harga emas di dalam negeri juga terjadi saat rupiah kembali melemah tipis (0,06%) melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.605/US$ pada Kamis (5/1/20223).
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pecah Rekor! Harga Emas Mencapai Tertinggi Sepanjang Masa