2023 Ngeri, Segini Jumlah Dana Darurat yang Harus Kamu Miliki
Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak sedikit peringatan yang disuarakan agar kita tetap berhati-hati dalam menyongsong tahun 2023, sebut saja seperti BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) masih dalam tren kenaikan, kondisi geopolitik yang belum kondusif, maraknya PHK, dan lain sebagainya.
Kondisi ekonomi yang masih dilanda ketidakpastian membuat kita harus terus berjaga-jaga dalam keuangan. Bisa saja, penghasilan kita menurun karena risiko bisnis yang terjadi atau cicilan utang yang kita bayarkan naik akibat kenaikan suku bunga.
Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk memiliki tabungan dana darurat.
Tabungan yang satu ini ditujukan untuk mengantisipasi pengeluaran jangka pendek atau musibah-musibah lain yang berkaitan dengan pemasukan kita.
Berapakah tabungan dana darurat yang ideal dan harus Anda miliki? Berikut ulasannya.
Dana darurat dihitung dari pengeluaran
Besaran tabungan dana darurat yang ideal harus mengacu pada pengeluaran rutin bulanan Anda, lebih tepatnya adalah pengeluaran untuk hal wajib dan pokok.
Pengeluaran wajib bisa berupa uang sekolah anak, cicilan utang, atau pajak. Sementara yang pokok adalah sandang, pangan, dan papan.
Dengan mengetahui estimasi pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari kita, maka Anda bisa menghitung jumlah dana darurat yang ideal.
Sesuaikan dengan jumlah tanggungan
Setelah Anda mengetahui besaran pengeluaran wajib dan pokok, maka sesuaikanlah besaran itu dengan jumlah tanggungan Anda.
Bila Anda adalah seorang lajang atau tidak memiliki tanggungan sama sekali, maka total dana darurat setara tiga kali pengeluaran wajib dan pokok bulanan sudah cukup.
Akan tetapi, jika Anda sudah memiliki tanggungan, sediakanlah minimal enam kali dari pengeluaran wajib dan butuh.
Sesuaikan lagi dengan risiko profesi
Ketika Anda adalah seorang pengusaha atau freelancer, maka risiko profesi Anda jelas tinggi. Hal itu disebabkan karena penghasilan Anda bersifat fluktuatif, dan peluang kehilangan penghasilan juga lebih tinggi ketimbang karyawan.
Orang dengan profesi seperti ini baiknya menyediakan dana darurat minimal setara satu tahun pengeluaran wajib dan butuh, guna mengantisipasi ketidakpastian yang ada.
Simulasi menghitung dana darurat
Berikut adalah arus kas bulanan dari Pak Michael, seorang karyawan swasta sekaligus kepala keluarga yang menghidupi istri dan satu orang anaknya.
Adapun total pengeluaran pak Michael dalam sebulan mencapai Rp 8.380.000, akan tetapi jumlah tersebut mencakup pengeluaran ingin yang sifatnya bukan kebutuhan.
Jika pak Michael hanya melakukan perhitungan kebutuhan pokok dan wajibnya saja, maka total pengeluaran bulanannya adalah Rp 6.880.000. Dan dana darurat minimal yang harus dimiliki pak Michael adalah:
Rp 6.880.000 x 6 bulan = Rp 41.280.000
Berapa jumlah dana darurat yang ideal buat Anda?
Tidaklah sulit untuk mengetahui besaran dana darurat Anda ketika Anda mengetahui jumlah pengeluaran dan tanggungan.
Bila Anda ingin menggunakan metode perhitungan seperti Pak Michael, maka peluang terkumpulnya dana darurat akan lebih cepat ketimbang harus menggunakan metode total pengeluaran.
Namun jangan lupakan faktor risiko pekerjaan dalam menghitung besaran dana darurat yang ideal bagi Anda.
(aak/aak)