KPR Fix Berjenjang, Solusi Punya Rumah Saat Ekonomi Suram?

Jakarta, CNBC Indonesia - Program kredit pemilikan rumah (KPR), tipe fix berjenjang kerap disebut sebagai solusi untuk memiliki rumah di masa suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik. Apakah benar demikian?
Lewat program KPR fix berjenjang, Anda bisa mendapat kepastian untuk setiap kenaikan suku bunga KPR. Contohnya:
- Tahun pertama sampai tiga: 3%
- Tahun keempat sampai tahun keenam: 7%
- Tahun keenam sampai tahun kedelapan: 9%
Apakah Anda tertarik dengan skema ini?
Sebelum akhirnya Anda memutuskan untuk membeli rumah lewat KPR berjenjang, ketahuilah plus minus dari produk yang satu ini.
Cicilan terprediksi tapi kurang menguntungkan saat suku bunga BI turun
Dengan metode ini, cicilan KPR Anda dalam jangka panjang bisa terprediksi dengan baik kenaikannya. Anda pun akan menjadi lebih tenang lantaran dalam jangka panjang, penghasilan Anda pasti akan bertambah seiring dengan berkembangnya karier Anda.
Hal ini memang sangat berguna untuk manajemen cashflow pribadi Anda. Namun sayangnya, ketika suku bunga turun, Anda tidak bisa menikmati keuntungan berupa pengurangan cicilan seperti halnya KPR float pada umumnya.
Apa yang bisa Anda lakukan?
Apabila permohonan perpendekan tenor tidak disetujui, maka lakukan saja pelunasan sebagian di saat Anda menerima uang dalam jumlah besar. Sebut saja saat menerima bonus tahunan atau uang tunjangan hari raya (THR) dari tempat kerja Anda.
Pelunasan sebagian memang akan memunculkan komponen biaya penalti yang haris Anda tanggung. Namun hal itu cukup menguntungkan, lantaran bisa mengurangi pokok utang yang nantinya akan mengurangi jumlah cicilan per bulan.
[Gambas:Video CNBC]
Yakin Nggak Kepincut? Beli Rumah Masih Ada Diskon Pajak Lho
(aak/aak)