Bunga KPR AS di Atas 6%, Emiten Ini Ngaku Bisnis Makin Sulit

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
12 December 2022 09:30
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di bidang industri furnitur, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mengumumkan terkait penurunan target penjualan perseroan dari yang telah ditetapkan perseroan pada tahun ini.

Direktur Perseroan Wang Sutrisno mengungkapkan, target penurunan penjualan tahun ini akibat permintaan produk yang melesu. Kinerja perseroan yang merupakan eksportir sangat berkaitan dengan pasar properti Amerika Serikat (AS) yang saat ini sedang tidak bergairah.

"Penjualan segmen building component memiliki korelasi yang tinggi dengan pasar properti," ungkapnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/12/2022).

Wang Sutrisno menjabarkan, penyebab turunnya permintaan produk perseroan lantaran tingkat suku bunga kredit perumahan AS yang mencapai lebih dari 6%.

Sementara, persediaan barang yang berlebih dengan biaya tinggi pada level distributor di pasar AS menyebabkan permintaan produk building component melambat di semester kedua tahun ini.

"Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Perseroan dengan ini menurunkan target Penjualan di 2022 turun sebesar -10% YoY," pungkasnya.

Hingga September 2022, perseroan tercatat membukukan penjualan bersih sebesar Rp 3,89 triliun. Angka ini lebih tinggi 10,61% dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 3,52 triliun.

Penjualan Integra Indocabinet masih didominasi oleh penjualan ekspor, yang terdiri dari penjualan building component sebesar Rp 2,41 triliun, set up (Rp 789,35 miliar), dan knock down (Rp 519,31 miliar).

Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat anjlok 14,84% menjadi Rp 300,67 miliar per akhir September 2022.


(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular