Ada Uang Rp20 Juta Saat Resesi, Investasi Ini Biar Cuan!

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
18 October 2022 21:40
Ilustrasi dana darurat (Freepik)
Foto: Ilustrasi dana darurat (Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Resesi sudah hampir pasti melanda dunia pada 2023 mendatang. Indonesia, sekalipun dimungkinkan tidak kena resesi, namun jatuhnya perekonomian negara lain tetap berdampak terhadap situasi nasional.

Maka dari itu masyarakat diharapkan tidak panik tapi tetap waspada. Salah satu bentuk kewaspadaan yang bisa dijalankan adalah pengelolaan keuangan yang benar.

Perencana Keuangan, Himawan Adhi, Selasa (18/10/2022) berbincang dengan CNBC Indonesia mengenai tips mengelola keuangan saat resesi. Khususnya tabungan.

Secara makro, kata Himawan, situasi yang diproyeksi terjadi ke depannya adalah pengetatan moneter. Seiring dengan perkembangan global, Bank Indonesia (BI) juga akan menuju ke arah tersebut, melalui kenaikan suku bunga acuan.

Dampak yang akan dirasakan paling dekat dengan masyarakat adalah semakin besarnya cicilan, seperti kredit perumahan rakyat (KPR). Hal ini bisa disikapi dengan menyiapkan dana darurat sesuai kebutuhan ke depan.

Sementara itu untuk dana yang tersisa. Misalnya ada uang 'nganggur' di tabungan, maka langkah investasi bisa ditempuh.

Apa investasi yang cocok untuk tabungan sebesar Rp 20 juta?

Himawan menyarankan agar investasi diarahkan ke beberapa instrumen, antara lain logam mulia sebanyak 40%, valuta asing seperti dolar AS 30% dan rupiah 15% serta sisanya uang tunai.

Akan tetapi pilihan investasi ini berbeda apabila dana nganggur yang dimiliki jauh lebih besar. Himawan mengambil contoh dana sebesar Rp 10 miliar. Maka pilihannya bisa ditujukan salah satunya ke properti.

"40% persen properti, 25% investasi, 20% logam mulia, 15% uang tunai," ujarnya

"Nggak sampai di sini, 15% uang tunai itu dibuat hedging, supaya tidak tergerogoti oleh inflasi, dengan emas karena emas anti inflasi yang bagus dan mata uang bisa 15% di pecah setengah rupiah setengahnya ke dolar. Nah kalau kita gabung jadi 1 maka nilai uang rupiah kita akan sama lagi, fungsinya untuk melindungi nilai," jelas Himawan.

Himawan menambahkan, keberadaan uang tunai sangat penting ketika terjadi resesi. Ada kemungkinan aset dijual murah oleh orang lain, sehingga memberikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.

"Ada hal yang bagus yang bisa kita pelajari dari perencanaan keuangan, ekonomi memburuk uang tunai itu lebih penting dari aset, contohnya yang tadi jual asetnya separuh harga. Banyak orang yang enggak membelanjakan uang tunainya untuk konsumsi karena itu tadi," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gaji Single Digit Bisa Jadi Miliarder, Ini 5 Langkahnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular