Wamen BUMN Sebut Inklusi Keuangan di RI Tinggi, Tapi...
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian BUMN mendukung peningkatan inklusi keuangan melalui berbagai perusahaan di bawah naungannya khususnya di sektor perbankan. Melalui upaya tersebut, inklusi keuangan di Indonesia lebih cepat ditingkatkan.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa pihaknya telah membangun berbagai infrastruktur digital dalam menjangkau inklusi keuangan di Indonesia. Sebagai contoh, Bank BRI yang menghadirkan agen BRILink atau Agen Laku Pandai untuk menjangkau masyarakat yang ada di berbagai wilayah di Indonesia.
"Terobosan menggunakan Agen Laku Pandai ini luar biasa karena banyak desa yang tidak terjangkau bisa dilayani oleh agen ini. Ini membuat akses orang bisa membuka akun, transfer uang, bahkan setor cash, bisa dilakukan di agen. Sehingga ini mengingatkan inklusi secara cepat," jelas Kartika dalam SOE International Conference 2022, Selasa (18/10/2022).
Lebih lanjut, setelah meningkatkan inklusi keuangan, Kementerian BUMN melakukan empowerment dan edukasi. Hal ini diperlukan karena ketika masyarakat sudah terjangkau oleh layanan keuangan, mereka memerlukan diberikan pemberdayaan dan edukasi yakni melalui program Mekar dari Permodalan Nasional Madani (PNM).
"Ini sekarang kita bentuk ekosistem di mana beberapa tahun lalu kami launch ekosistem ultra mikro. Ini salah satu menjadi katalis program Senyum. Ini menjadi garda bagaimana menjadikan Senyum menjadi pintu pertama bagi pengusaha untuk mengakses pembiayaan, empowerment, dan edukasi," ujar dia.
Kemudian dalam memberikan edukasi Kementerian BUMN bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan, khususnya dalam memberikan perlindungan bagi konsumen. Menurut dia, meski inklusi keuangan tercatat tinggi, literasi keuangan masih rendah.
"Jadi banyak orang mengakses produk keuangan, tapi belum terliterasi resiko bertransaksi. Ini tantangan karena infrastruktur sudah besar. Orang bisa buka akun di agen, investasi menggunakan kanal digital. Tapi literasi masih kurang," papar dia.
"Kita punya PR dengan OJK, di mana satu hingga dua tahun ke depan mengakselerasi literasi keuangan," pungkas Kartika.
(rah/rah)