Bunda Harga Emas Antam Turun Rp 9.000, Beli Gak Yah?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Sabtu, 24/09/2022 10:15 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau melemah pada Sabtu (24/9/2022).

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 932.000/batang, merosot 0,96% atau melemah sekitar Rp 9.000 per gram.

Sedangkan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) melemah Rp 13.000 per gram menjadi Rp 796.000/gram.


"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi jual kembali [buyback] silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan buyback pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s.d. H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.

Sumber: logammulia.com
Harga Buyback Emas Antam

Harga emas Antam yang terkoreksi pada hari ini cenderung mengikuti pergerakan harga emas acuan dunia yang masih dalam tren bearish hingga Jumat kemarin.

Pada perdagangan Jumat kemarin, harga emas acuan dunia di pasar spot tercatat US$ 1.644,04 per troy ons, ambles 1,5% dibandingkan posisi sebelumnya, menjadi yang terendah sejak April 2020.

Harga emas yang terkoreksi diperberat oleh reli dolar Amerika Serikat (AS) yang belum terhenti dan melonjaknya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) karena bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) masih mengadopsi sikap hawkish-nya hingga bulan ini untuk mengendalikan lonjakan inflasi.

"Kami melihat kekuatan dolar tanpa henti di sini dan itu akan membuat emas tetap rentan dalam jangka pendek," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, dikutip dari Reuters.

Dolar AS menyentuh level tertingginya dalam 20 tahun terakhir, meredam permintaan untuk emas batangan yang dinilai dengan greenback.

Tak hanya itu, yield Treasury juga masih menanjak pada perdagangan Jumat kemarin. Dilansir dari CNBC International, yield Treasury tenor 2 tahun melonjak 7,6 bp menjadi 4,203%, di mana level ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2007.

Namun untuk yield Treasury berjangka menengah yang juga menjadi benchmark obligasi pemerintah Negeri Paman Sam, yakni Treasury berjatuh tempo 10 tahun turun 2,1 bp menjadi 3,687%.

"Ini akan melihat harga (emas) diperdagangkan secara sideways selama sisa tahun ini," kata Fitch Solutions dalam sebuah catatan.

Inflasi yang masih tinggi telah mendorong beberapa bank sentral utama memperketat kebijakan moneternya, dengan The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bp) pada Rabu lalu waktu AS.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga The Fed, karena hal ini dapat meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil, sambil meningkatkan dolar, di mana ia dihargai.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai