Cara Jago Jadi Menteri Keuangan Keluarga

Dwitya Putra, CNBC Indonesia
Rabu, 31/08/2022 14:41 WIB
Foto: Ilustrasi Menabung (Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perempuan kerap mendapat julukan sebagai menteri keuangan di keluarga karena tugasnya dalam mengatur berbagai pengeluaran di rumah tangga.

Peran ini dilakukan bersamaan sederet tugas lainnya, mulai dari mengurus rumah, hingga mendidik anak-anak. Namun, ternyata tidak mudah untuk menjadi menteri keuangan keluarga.

Hal ini dikatakan Yola, yang merupakan Ibu dari tiga orang anak. Dia bercerita sulit sekali untuk mengatur keuangan keluarga. Uang yang sudah dialokasikan sebelumnya, bisa terpakai untuk kebutuhan yang lain. Alhasil uang pun terasa kurang padahal seharusnya cukup.


"Misalnya ada satu anak saya yang mau masuk SD dan butuh uang pangkal. Sebenarnya uangnya sudah ditabung sebelumnya, tapi seringkali terpakai untuk belanja lain-lain," ujar Yola dalam acara Kumpul Jagoan yang digelar di Bank Jago, akhir pekan lalu.

Beruntung Yola sudah mengenal aplikasi Jago sejak setahun lalu. Sejak itu, dia rutin menggunakan aplikasi Jago untuk kebutuhan sehari-harinya.

"Jadi untuk uang pangkal itu saya manfaatkan fitur Kantong Terkunci di aplikasi Jago. Uang saya bisa ditabung dan baru akan terbuka saat pembayaran uang pangkal dilakukan. Jadi target saya tercapai dan ditambah bunga," ceritanya.

Kantong Terkunci atau Locked Pocket adalah salah satu fitur unggulan Aplikasi Jago. Fitur ini akan mengunci uang dalam selama beberapa waktu. Namun fitur ini lebih fleksibel dibandingkan deposito berjangka karena tenor Kantong Terkunci paling singkat hanya 14 hari dan uang yang bisa dikunci hanya cukup minimal Rp 100.000.

Yola mengatakan fitur Kantong Terkunci hanya salah satu dari berbagai fitur dan layanan aplikasi Jago yang sudah membantu hidupnya.

Fitur utama yang sangat membantu adalah Kantong atau Pocket. Berkat fitur ini Yola bisa mengatur keuangan dan mengalokasikannya sesuai kebutuhan agar dana tidak tercampur.

"Jadi aku gak perlu buka rekening bank baru apabila ada budget untuk menabung, sekolah anak, skin care dan lain-lain. Setiap mendapatkan uang bulanan aku tinggal masukin ke Kantong masing-masing," ujarnya.

Dalam aplikasi Jago, setiap nasabah bisa membuat hingga 40 Kantong, yang terdiri dari 20 Kantong untuk simpanan dan 20 Kantong untuk transaksi pengeluaran.

Setiap kantong memiliki nomor rekening yang unik yang bisa melakukan dan menerima transfer uang maupun melakukan transaksi pembayaran secara langsung.

Yola bercerita saat ini dirinya menggunakan sekitar 10 Kantong di Aplikasi Jago. Kantong yang digunakan bukan hanya untuk menabung dan transaksi, namun juga berinvestasi.

"Jadi saya kalau ada uang lebih, biasanya saya beli reksa dana pasar uang di Bibit melalui Bank Jago," ujarnya.

Yola juga sudah mengintegrasikan Aplikasi Jago yang dia pakai dengan Akun Gojek. Alhasil dia lebih suka untuk menggunakan Jago dalam pembayaran Gojek, GoFood, dan lain-lain.

Meski sudah menggunakan Aplikasi Jago sekitar 1 tahun, Yola mengaku ada fitur yang baru dia tahu, yakni Pay Bills atau Bayar Tagihan. Fitur ini baru diketahui Yola saat mendapatkan edukasi di acara Kumpul Jagoan.

"Saya baru tahu ada fitur Pay Bills. Kalau tahu ada fitur ini saya gak perlu rekening bank lain hanya untuk membayar tagihan," ujar Yola.

Sebagai informasi Kumpul Jagoan merupakan wadah edukasi terkait perencanaan keuangan bagi nasabah Bank Jago. Acara ini dihadiri lebih dari 50 nasabah ibu-ibu. Program ini diluncurkan melihat tingginya kekhawatiran masyarakat terkait tantangan keuangan dalam kehidupan sehari-hari.

Head of Sustainability Bank Jago Andy Djiwandono menjelaskan, pihaknya berkolaborasi dengan berbagai komunitas di Indonesia, mendengarkan minat dan tantangan yang mereka hadapi selama ini. Bank Jago membuka berbagai forum diskusi serta merumuskan berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan minat dan kebutuhan dari para pesertanya.

"Dengan hadirnya Kumpul Jagoan, kami percaya program ini tak hanya akan membantu masyarakat untuk belajar meningkatkan kesehatan finansialnya, tetapi juga membuka kesempatan untuk para peserta berkolaborasi bersama mengembangkan diri agar mereka semakin jago mengatur keuangan," tutur dia, dalam keterangannya, Jumat (26/8/2022).


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos OJk & Peran Industri Keuangan di Program Unggulan Prabowo