
Ini Cara Sunlife Tingkatkan Penetrasi Asuransi di Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Semenjak dunia diserang oleh pandemi Covid-19, banyak masyarakat semakin menyadari betapa pentingnya untuk memiliki polis asuransi sebagai sebuah kebutuhan, tak terkecuali di Indonesia.
Sayangnya, penetrasi asuransi di Asia seperti di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini dikatakan langsung oleh President of Sun Life Asia, Ingrid Johnson. Bahkan menurutnya, penetrasi asuransi di negara seperti Vietnam dan Hongkong hanya sebesar 2-3% saja.
Pun begitu, Ingrid mengatakan penetrasi industri asuransi yang rendah di Asia dijadikan Sun Life sebagai peluang untuk tumbuh. Di Indonesia contohnya, optimisme ini ada karena Sun Life memiliki produk yang sangat efektif dan inovatif.
"Tapi lebih penting lagi, kami memiliki mitra-mitra yang membantu kami memiliki distribusi yang luas. Itulah sebabnya kamu memiliki dua hubungan yang penting di Indonesia, yaitu dengan Bank Muamalat dan CIMB Niaga. Ini adalah dua hubungan yang sangat penting dan relatif sangat baru dalam ekspansi kami," ujar Ingrid beberapa waktu lalu.
Dia mengaku, kemitraan ini terbukti menjadi kemitraan yang sangat efektif, baik dalam bisnis konvensional maupun syariah sehingga semua masyarakat atau nasabah mampu terlayani dengan baik.
Sementara itu, CEO Sun Life Indonesia Elin Waty menuturkan, untuk menjangkau semua nasabah, pihaknya mengembangkan jalur multi distribusi. Contohnya saat ini Sun Life memiliki produk bancassurance dengan CIMB Niaga.
"Selain itu, Sun Life juga telah bekerja sama dengan Bank Muamalat sejak 2019 untuk memberikan produk haji yang sangat spesifik, serta untuk segmen pasar lainnya," tambahnya.
Di saat yang sama, Elin juga percaya bahwa para tenaga pemasar juga sangat penting. Kini SUn Life memiliki sekitar 6.000 orang tenaga pemasar konvensional untuk membantu masyarakat mendapatkan produk asuransi dengan lebih mudah, seperti proteksi jiwa, kekayaan, dan kesehatan.
Meski begitu, angka tersebut dikatakannya masih belum cukup menjangkau nasabah dengan maksimal. Untuk itu, diperlukan digitalisasi yang mumpuni. Saat ini, Sun Life Indonesia telah menciptakan platform di mana nasabah bisa langsung terhubung dengan Sun Life.
"Kami memiliki aplikasi untuk nasabah yang bisa diakses kapan saja untuk mengecek polis mereka, penerima manfaat, melakukan klaim, mengganti alamat, dan hal lainnya lewat satu aplikasi," jelas Elin.
Selain layanan aplikasi, ada juga layanan virtual melalui WhatsApp, dan layanan virtual melalui Zoom. Sun Life juga memberikan perangkat digital yang bagus untuk para tenaga pemasarnya demi membantu memberi layanan yang lebih baik bagi nasabah.
"Jadi inilah yang kami lakukan dan apa yang terus kami coba lakukan di masa depan karena ini adalah cara bagi kami untuk tubuh lebih besar di Indonesia," pungkasnya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Unit Link? #Adaaja Cara Investasi Unit Link Yang Benar