InvestasiKu Beberkan Pentingnya Investasi Sejak Masih Muda

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
02 August 2022 19:50
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi menjadi hal yang mulai banyak digemari masyarakat Indonesia, khususnya para milenial. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang mulai terjun berinvestasi baik di reksa dana hingga saham. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan menyebut jumlah investor pasar modal Indonesia sudah melampaui 9 juta per Juni 2022.

Group Head of InvestasiKu Firman Marihot, CFP menuturkan, investasi bisa menjadi sebuah alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Sehingga, ada baiknya memulai investasi sejak dini.

Dia menjelaskan bahwa terdapat berbagai alasan mengapa generasi muda perlu melakukan investasi. Antara lain untuk mengalahkan laju inflasi dan menghadapi berbagai ketidakpastian kondisi ekonomi.

"Investasi merupakan cara pertama untuk melawan laju inflasi. Jadi setidaknya kita perlu melakukan beberapa upaya untuk mempertahankan nilai mata uang supaya bisa seimbang dengan inflasi," ungkap Firman dalam Allo Invest to Campus, Selasa (2/8/2022).

Firman menyebutkan bahwa inflasi atau kenaikan harga komoditas mengalami peningkatan sebesar 91,14% dalam 10 tahun. Jadi, ketika pengeluaran biaya hidup saat ini sebesar Rp 5 juta per bulan akan meningkat menjadi Rp 9,5 juta per bulan.

"Atau kebutuhan biaya pendidikan saat ini yakni Rp 8 juta per bulan, itu 10 tahun kemudian menjadi 20 juta atau meningkat 150%, apakah itu masuk SD atau SMP," tegas dia.


Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa saat ini sudah ada berbagai instrumen investasi, seperti saham, obligasi, dan deposito. Adapun dari ketiga instrumen investasi tersebut, deposito memberikan risiko lebih kecil dibandingkan lainnya.

"Obligasi risikonya lebih besar dari deposito dan risikonya lebih kecil dari saham. Dari ketiga ini saham memiliki risiko paling besar dibanding obligasi dan deposito, tetapi imbal hasilnya lebih besar," ujar Firman.

Sementara itu, saat ini instrumen investasi semakin berkembang dengan adanya forex, A non-fungible token (NFT), Kripto, dan Bitcoin. Meski begitu instrumen investasi tersebut memberikan risiko yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, bagi para pemula atau generasi muda, Firman menyarankan untuk memilih instrumen investasi yang rendah risiko, meski menawarkan imbal hasil yang lebih kecil dari instrumen investasi lainnya.

"Karena investasi kekinian yang umumnya kripto, saham, NFT, lebih volatile. Kalau saham, bisa untuk trading dan investasi jangka panjang. Tetapi kalau kripto atau forex, disarankan untuk trading karena terlalu volatile," pungkas Firman.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Cuan? Berikut Cara Sehat Main Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular