Harga Emas Antam Jumat 10 Juni 2022: Naik Seceng-Noceng

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
10 June 2022 08:54
emas
Foto: Ilustrasi Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan naik Rp 1.000 per gram menjadi Rp 984.000 pada perdagangan Jumat (10/6/2022). Hargabuyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) ikut menguat tipis Rp 2.000 per gram menjadi di Rp 863.000/gram.

"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.

Penguatan harga emas Antam bergerak tidak sejalan dengan emas dunia yang melemah. Harga emas turun karena tertekan dengan sinyal kenaikan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Eropa (Europe Central Bank/ECB).

Pada perdagangan Kamis (9/6/2022) harga emas dunia tercatat US$ 1.847,61/troy ons, turun 0,3% dibanding posisi hari sebelumnya.

"ECB memberi isyarat bahwa mereka akan mulai menaikkan suku bunga pada bulan Juli dan terus menaikkan suku bunga. Ini membuat emas sedikit lebih rendah. Terasa seperti ada beberapa risiko di pasar yang meluas ke emas juga, ditambah imbal hasil obligasi. naik sedikit," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

ECB mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi pada 1 Juli dan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin di akhir bulan. Kemudian suku bunga ECB akan naik lagi pada September.

Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) naik ke posisi 3,0585% pada perdagangan kemarin. Ini menjadi sentimen negatif bagi emas karena meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Dollar Index (yang mengukur kekuatan greenback dengan enam mata uang kuat lainnya) berada di 103,307, naik 0,75%. Naiknya Dollar Index menekan emas yang dibanderol dengan greenback. Membuatnya lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Investor masih menantikan rilis data laju inflasi AS untuk Mei. Data inflasi yang dirilis Jumat dapat memberikan petunjuk mengenai kelanjutan pengetatan agresif The Fed di paruh kedua tahun ini. Reuters dalam konsesusnya memproyeksikan inflasi AS Mei akan bertahan di 8,3% year-on-year/yoy, sama seperti bulan lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Hari Ini (13/1/2025) Stabil di Rp1.568.000/Gram

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular