Cek Harga Emas Antam 9 Juni: Naik Tipis-tipis
Jakarta, CNBC Indonesia - Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan naik Rp 2.000 per gram menjadi Rp 983.000 pada perdagangan Kamis (9/6/2022). Hargabuyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) ikut menguat tipis Rp 1.000 per gram menjadi di Rp 861.000/gram.
"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.
Pergerakan harga emas Antam menguat sejalan dengan harga emas dunia yang yang naik. Pada perdagangan Rabu (8/6/2022) harga emas dunia tercatat US$ 1.853,6/troy ons, naik 0,07% dibanding posisi hari sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat membuat para pelaku pasar khawatir sehingga kembali melirik emas sebagai tempat berlindung. Namun, tekanan dari kenaikan suku bunga membebani kenaikan emas.
"Kami melihat mentalitas tarik-tarik di pasar emas. Sekarang fokusnya adalah pada data IHK hari Jumat untuk melihat apakah inflasi sebenarnya mulai sedikit mundur atau terus berjalan lebih panas dari yang diharapkan," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan tingkat inflasi tahunan saat ini sebesar 8% "tidak dapat diterima" untuk Amerika Serikat dan target inflasi 2% adalah "target yang tepat" untuk The Fed.
Meskipun sebagai lindung nilai inflasi, emas sensitif terhadap kenaikan suku bunga dapat meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Di sisi lain, emas diuntungkan karena pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan melambat pada tahun 2022.
"Emas juga diuntungkan dari beberapa aliran safe-haven yang didorong oleh meningkatnya kekhawatiran pertumbuhan ekonomi di tengah memburuknya selera risiko," kata Edward Moya, analis senior OANDA.
Pada laporan terbaru tentang Prospek Ekonomi Global yang dirilis oleh Bank Dunia, Ekonomi global diproyeksikan melambat menjadi 2,9% pada tahun 2022, lebih rendah dari proyeksi Januari sebesar 4,1%. Jika dibandingkan dengan tahun 2021 jauh melambat. Tahun lalu ekonomi global bertumbuh 5,7%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras)